Penelitian ini mengeksplorasi faktor-faktor internal utama yang mendorong kinerja inovasi dalam sektor teknologi keuangan (fintech), secara khusus berfokus pada bagaimana lingkungan strategis, kapasitas sumber daya, dan modal manusia memengaruhi kinerja inovasi, bisnis, dan operasional. Menggunakan Gotrade—sebuah platform investasi digital yang berkembang pesat dan beroperasi di Asia Tenggara serta secara global—sebagai studi kasus representatif, penelitian ini mengangkat tantangan kontemporer yang dihadapi perusahaan fintech dalam mempertahankan laju inovasi di tengah persaingan ketat dan kemajuan teknologi yang pesat.
Transformasi digital telah mengubah industri jasa keuangan secara signifikan, terutama pasca pandemi, yang mempercepat adopsi fintech secara global (World Bank, 2022). Pasar fintech, yang bernilai sekitar $226,71 miliar pada tahun 2024, diproyeksikan meningkat hingga melampaui $1 triliun pada tahun 2034, menegaskan pentingnya inovasi yang berkelanjutan (Claight Corp., 2024). Dalam konteks yang dinamis ini, platform fintech seperti Gotrade menghadapi ekspektasi konsumen yang semakin tinggi serta tekanan persaingan yang semakin ketat. Pertumbuhan pengguna Gotrade yang pesat—mencapai lebih dari 500.000 pengguna di 140 negara dalam tahun pertama operasinya, sebagian besar didorong oleh model investasi pecahan saham yang unik—menunjukkan kecocokan produk-pasar yang kuat, namun juga menimbulkan tantangan dalam hal skalabilitas sumber daya, diferensiasi kompetitif, dan kepatuhan terhadap regulasi.
Penelitian ini mengkaji bagaimana lingkungan strategis Gotrade—termasuk budaya internal, dukungan kepemimpinan, kebijakan inovasi, dan orientasi pasar—berinteraksi dengan kapasitas sumber daya, yang meliputi investasi keuangan, infrastruktur teknologi, dan aliansi strategis, serta modal manusia yang mencakup kualitas talenta dan kepemimpinan digital, untuk memengaruhi berbagai dimensi kinerja. Metodologi survei dengan menggunakan pemodelan persamaan struktural berbasis partial least squares (PLS-SEM) diterapkan, dengan menganalisis respon dari 57 karyawan untuk menguji sembilan hipotesis secara empiris (Frans, 2025).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa output inovasi Gotrade secara signifikan dipengaruhi oleh lingkungan strategis yang mendukung dan kapasitas sumber daya yang memadai. Secara khusus, kebijakan inovasi yang jelas, komitmen eksekutif, serta orientasi strategis yang berpusat pada pengguna, mendorong kemampuan platform dalam menghasilkan dan menerapkan fitur fintech baru secara cepat. Ketersediaan sumber daya, terutama investasi finansial dan infrastruktur teknologi yang skalabel, secara langsung meningkatkan metrik bisnis dan operasional seperti tingkat pertumbuhan pengguna, kinerja pendapatan, serta efisiensi dalam pemrosesan transaksi. Namun, berbeda dengan harapan teoritis, pengaruh langsung dari modal manusia terhadap inovasi dan kinerja bisnis secara keseluruhan ternyata tidak signifikan secara statistik. Dampak modal manusia ternyata lebih terkonsentrasi pada peningkatan operasional internal, menekankan pentingnya peran talenta dalam mendorong keunggulan operasional dan efisiensi, ketimbang secara langsung mendorong inovasi.
Temuan ini memberikan wawasan berharga mengenai bagaimana platform fintech dapat secara strategis menyeimbangkan sumber daya internal, keselarasan budaya, dan manajemen talenta untuk mempertahankan inovasi yang cepat. Dengan mengintegrasikan perspektif berbasis sumber daya (resource-based view) dan kapabilitas dinamis (dynamic capability), penelitian ini menunjukkan bahwa sumber daya yang nyata bertindak sebagai pendorong penting untuk kinerja, sementara budaya organisasi lebih dominan dalam memfasilitasi terciptanya solusi inovatif. Penelitian ini juga memberikan rekomendasi praktis bagi manajer fintech, dengan menekankan perlunya investasi seimbang dalam kapabilitas inovasi strategis, infrastruktur yang skalabel, serta pengembangan modal manusia yang tepat sasaran, guna mempertahankan keunggulan kompetitif berbasis inovasi.
Perpustakaan Digital ITB