digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bias dalam sistem penilaian kinerja merupakan isu krusial yang masih dihadapi oleh sektor publik, karena dapat melemahkan rasa keadilan, motivasi pegawai, serta efektivitas organisasi. Di Indonesia, permasalahan ini semakin kompleks akibat dinamika budaya, kelembagaan, dan politik yang memengaruhi proses serta hasil penilaian kinerja. Penelitian ini mengkaji fenomena bias dalam penilaian kinerja di sektor publik Indonesia dengan menelusuri dimensi desain sistem, aspek psikologis, dan pengaruh politik. Penelitian ini menggunakan pendekatan filosofi pragmatis dengan desain riset abduktif, yang mengombinasikan penalaran deduktif dan induktif. Pendekatan metode campuran (mixed-methods) diterapkan, dengan mengintegrasikan metode Delphi untuk membangun konsensus pakar serta Structural Equation Modeling (SEM) untuk validasi kuantitatif. Data dikumpulkan dari para profesional di sektor publik yang tersebar di berbagai institusi pemerintahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bias subjektif—seperti efek konfirmasi dan framing—serta perilaku politik, secara signifikan memengaruhi cara manajer menetapkan dan mengevaluasi target kinerja. Faktor psikologis, khususnya motivasi dan efikasi diri, juga memainkan peran penting dalam membentuk persepsi terhadap keadilan. Temuan menarik dari penelitian ini adalah sebuah hal kontraintuitif: pelaksanaan sistem penilaian yang lebih kuat justru terkadang berkorelasi negatif dengan persepsi keadilan afektif, yang mencerminkan kompleksitas budaya organisasi yang hierarkis dan kolektivistik. Sebagai respons terhadap tantangan tersebut, penelitian ini mengembangkan suatu kerangka kerja komprehensif untuk mengurangi bias dan meningkatkan keadilan dalam sistem penilaian kinerja. Kerangka tersebut menekankan pentingnya penetapan target secara partisipatif, pelatihan penilai, desain sistem yang terstruktur, serta mekanisme umpan balik yang transparan. Ketelitian metodologis dijaga melalui validasi pakar, putaran Delphi bertahap, dan pengujian statistik yang ketat. Prinsip-prinsip etika dijunjung tinggi sepanjang proses penelitian. Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis dan praktis dalam pengelolaan kinerja di sektor publik, serta menawarkan wawasan aplikatif untuk perbaikan sistem penilaian kinerja di lingkungan yang kompleks secara budaya dan politis.