Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bias dalam penilaian kinerja di sektor publik Indonesia, berfokus pada faktor desain, psikologis, dan politik, dengan menggunakan metode campuran (mixed-methods) sequential. Temuan kualitatif dari para ahli kementerian menunjukkan masalah desain penilaian, penentuan tujuan, pelaksanaan, bias, dan faktor politik/psikologis yang memengaruhi keadilan. Hasil studi percontohan kuantitatif memvalidasi instrumen penelitian dan merevisi kerangka kerja teoretis, yang mengarah pada studi kuantitatif utama dengan 505 responden yang mengungkapkan pengaruh faktor desain dan psikologis yang kuat pada kinerja dan penetapan tujuan, tetapi dampak negatif dari faktor politik. Secara khusus, hasil menunjukkan bahwa upaya untuk meningkatkan pelaksanaan penilaian justru dapat menurunkan persepsi keadilan di sektor publik Indonesia, berpotensi karena harapan yang mengakar dalam sistem penilaian sebelumnya yang kurang ketat. Demografinya termasuk pengaruh usia, masa kerja, dan posisi yang memoderasi hubungan antar variabel. Penelitian ini memberikan implikasi teoretis dan praktis untuk memperbaiki sistem penilaian kinerja di sektor publik Indonesia, dengan menekankan desain yang adil dan transparan yang memperhitungkan faktor-faktor psikologis yang kompleks dan pengaruh politik.