Perpustakaan Digital ITB

Dalam lima tahun terakhir, industri perbankan Indonesia mengalami penurunan signifikan dalam jumlah kantor cabang, yang secara langsung berdampak pada struktur dan keberadaan tenaga kerja perbankan. Disertasi ini mengeksplorasi hubungan antara transformasi digital, penguat organisasi, dan kesiapan tenaga kerja dalam konteks perbankan Indonesia. Fokus utama penelitian ini adalah pengembangan model konseptual Bank Prompt, yang terdiri dari seperangkat imperatif strategis untuk mengoptimalkan kemajuan teknologi dan memastikan ketahanan bisnis jangka panjang. Penelitian ini juga memperkenalkan konsep Bank-Ready Workforce (BRW), yaitu profil ideal tenaga kerja yang dibutuhkan dalam lanskap perbankan yang terus berkembang. Melalui pendekatan mixed-methods, studi ini menggabungkan wawancara kualitatif dengan para eksekutif senior dan survei kuantitatif terhadap 200 responden dari berbagai institusi perbankan. Temuan menunjukkan bahwa akselerator organisasi—termasuk Desain Organisasi Kolaboratif, Kepemimpinan Berbasis Teknologi, dan Ekosistem Pembelajaran—berkontribusi signifikan terhadap pengembangan BRW yang tangguh. Di era teknologi maju, BRW berperan sebagai enabler strategis bagi keberhasilan bank, dengan karakteristik utama seperti Integrative Innovation Skills, Pengetahuan Perbankan Lanjutan, Sikap Penuh Inisiatif, dan Mindset Agilitas Dinamis. Disertasi ini menekankan bahwa untuk membentuk BRW yang kokoh, bank perlu menerapkan kepemimpinan yang agile, meningkatkan kompetensi teknologi, membangun budaya pembelajaran berkelanjutan, serta secara proaktif mengelola kebutuhan talenta. Pengembangan ekosistem pembelajaran yang kuat melalui platform daring dan kemitraan dengan institusi pendidikan menjadi sangat penting untuk mendukung peningkatan kompetensi secara berkelanjutan. Studi ini juga menyoroti pentingnya membangun Budaya Garage-Like yang menekankan inovasi, kolaborasi, dan keberanian mengambil risiko, serta penerapan Struktur Organisasi Cerdas untuk mendorong kolaborasi lintas fungsi dan pengambilan keputusan yang cepat. Elemen-elemen utama dari kerangka Bank Prompt—seperti Model Bisnis Digital- Alteration, Teknologi Terkini, Fusi Data, Firewall Digital, Manajemen Risiko & Keamanan Informasi, dan Customer Co-Creation—diidentifikasi sebagai faktor strategis dalam mendorong transformasi digital di sektor perbankan Indonesia. Faktor-faktor ini memberikan panduan bagi bank dalam mengadopsi teknologi disruptif seperti AI, blockchain, robotika, analitik data, dan open banking, sekaligus memastikan keamanan operasional dan inovasi yang berpusat pada nasabah. Sebagai penutup, penelitian ini menegaskan pentingnya investasi dalam pengembangan tenaga kerja masa depan, peningkatan kelincahan organisasi, serta penciptaan lingkungan kerja yang menarik dan berbasis teknologi. Studi ini menunjukkan komitmen perbankan Indonesia terhadap transformasi digital dan memberikan wawasan strategis untuk menjaga daya saing di era teknologi canggih. Penelitian lanjutan disarankan untuk melakukan evaluasi jangka panjang, perbandingan antar institusi, serta eksplorasi mendalam terhadap pengalaman dan kepuasan karyawan sebagai dasar penguatan strategi pengembangan SDM.