2025 DS PP Salfitrie Roos Maryunani [39019018] - Abstract
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 2025 DS PP Salfitrie Roos Maryunani [39019018] - List of Contents
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 2025 DS PP Salfitrie Roos Maryunani [39019018] - Chapter 1
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 2025 DS PP Salfitrie Roos Maryunani [39019018] - Chapter 2
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 2025 DS PP Salfitrie Roos Maryunani [39019018] - Chapter 3
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 2025 DS PP Salfitrie Roos Maryunani [39019018] - Chapter 4
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 2025 DS PP Salfitrie Roos Maryunani [39019018] - Chapter 5
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 2025 DS PP Salfitrie Roos Maryunani [39019018] - References
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 2025 DS PP Salfitrie Roos Maryunani [39019018] - Appendix
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan
Konsep kota kreatif adalah konsep yang sudah mapan, walaupun konsep tersebut banyak didasarkan pada konteks negara barat. Studi ini menunjukkan celah pada kelimuan dengan meneliti penerapan dan konfigurasi spesifik dari konsep tersebut pada kota Bandung, Indonesia – sebuah kota di belahan dunia timur yang memiliki asset di bidang sains, teknologi, dan modal insani. Kontribusi orisinil dari studi ini terdapat pada validasi empiris dari suatu model yang baru dan berdasar pada konteks yang spesifik untuk pengembangan kota kreatif menggunakan metodologi sistem lunak (soft systems methodology). Lebih jauh dari kerangka berpikir deskriptif, studi ini secara unik mengintegrasikan dua orientasi yang sudah ada – orientasi basis-budaya (mencakup seni, sumberdaya budaya, komunitas kreatif, inklusi sosial, kapabilitas akar rumput) dan orientasi basis-ekonomi (meliputi kelas kreatif, industri kreatif, ruang kreatif, regenerasi urban basis-budaya, kebijakan kota) – ke dalam model yang dinamis dan sistemik, yang secara spesifik diterapkan pada kenyataan di Bandung.
Implikasi penelitian ini dapat dilihat dari dua sisi. Secara teoritis, studi ini menunjukkan celah yang penting dengan membuktikan bagaimana metodologi sistem lunak (soft systems methodology) secara efektif mensintesiskan faktor-faktor multidimensional yang kompleks (sepuluh sub-variabel) menjadi model kota kreatif versi belahan dunia timur yang koheren. Hal ini berkontribusi pada diskursus kapitalisme kognitif-budaya dengan cara mendasarkan wujudnya spesifik di ranah sosio-budaya dan ekonomi di Bandung, yang lain dari interpretasi belahan dunia barat. Serta dari sudut pandang praktis, model yang tervalidasi ini memberikan para pemangku kepentingan kota (pembuat kebijakan, perencana kota, pemimpin komunitas, dan pelaku industri) kerangka berpikir yang kongkrit dan dapat ditindaklanjuti. Konsep ini menerjemahkan indikator kota kreatif yang abstrak menjadi pemahaman yang terstruktur dari para penggerak kota Bandung yang unik dan saling berhubungan. Selain itu konsep ini juga menawarkan alat ukur praktis dalam pengambilan keputusan strategis dan intervensi yang terukur.
Temuan dari studi ini berujung pada rekomendasi spesifik yang berasal dari model yang tervalidasi dan pengembangan teori yang ada. Pertama, studi ini menunjukkan model kota kreatif yang sesuai bagi kota Bandung, yang artinya memberikan model yang sistemik yang tervalidasi secara empiris, menjelaskan interaksi spesifik dan kepentingan terkait dari sepuluh sub-variabel yang ditemukan (sumber daya seni dan budaya, komunitas kreatif, inklusi sosial, kapabilitas akar rumput, kelas kreatif, industri kreatif, ruang kreatif, regenerasi urban, pembuat kebijakan) di konteks kota Bandung. Kedua, rekomendasi studi ini menyoroti manfaat inti dalam model yang dibuat untuk kota Bandung, seperti mengoptimalkan sinergi antara basis yang kuat dalam sains dan teknologi serta sektor kreatif dan budaya, membesarkan ruang-ruang kreatif yang inklusif, meningkatkan pengembangan kapabilitas akar rumput, dan memastikan pembuatan kebijakan kota yang terpadu serta mendukung pembangunan. Ketiga, rekomendasi juga memberikan panduan yang terstruktur untuk para pemangku kepentingan untuk secara strategis menyalurkan aset kota Bandung (sains, teknologi, modal insani) menuju pengembangan kota kreatif yang berkelanjutan, menjamin kekuatan ekonomi, semangat budaya, dan kesetaraan sosial untuk jangka panjang.
Pada intinya, studi ini menghasilkan kerangka berpikir yang orisinil, berbasis empiris, dan pemahaman yang dapat diaplikasikan, yang membuat kota Bandung mampu untuk menavigasi pengembangan kota kreatif secara strategis dan berkelanjutan, berdasar kepada kekhasannya yang unik dan dinamikanya yang sistemik.
Perpustakaan Digital ITB