Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan jadwal pembersihan dan inspeksi tangki timbun dengan mengintegrasikan predictive maintenance dengan pengambilan keputusan operasional. Penelitian ini membahas tantangan yang dihadapi oleh PT Pertamina Patra Niaga dalam menyeimbangkan keandalan aset dengan permintaan operasional yang berkelanjutan. Pemodelan prediktif menggunakan RapidMiner dilakukan untuk mengklasifikasikan kondisi tangki berdasarkan data teknis seperti ketebalan pelat bawah tangki, laju korosi, dan kondisi pelapisan berdasarkan data historis (2022 – 2024), dengan tingkat akurasi model mencapai 94%. Secara bersamaan, metode Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk mengevaluasi kriteria operasional termasuk permintaan produk, ketersediaan stok, keberadaan tangki cadangan, keterlambatan cleaning, kesiapan vendor, dan rencana pasokan alternatif. Tujuh orang Terminal Manager regional berpartisipasi sebagai responden untuk menentukan prioritas masing-masing faktor dan bobot dari setiap kriteria. Hasil AHP menunjukkan bahwa kondisi teknis tangki (24,4%) dan keterlambatan cleaning (18,4%) adalah kriteria yang paling berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Dengan mengintegrasikan AHP dan simulasi predictive maintenance, studi ini mengusulkan model keputusan yang terstruktur, proaktif, dan berbasis risiko untuk mendukung keputusan maintenance tangki. Model ini meningkatkan keandalan, meminimalkan gangguan operasional, dan memastikan pemanfaatan sumber daya secara optimal.
Perpustakaan Digital ITB