digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Cory Osman
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 1 Cory Osman
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 2 Cory Osman
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 3 Cory Osman
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 4 Cory Osman
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

BAB 5 Cory Osman
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

PUSTAKA Cory Osman
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan

Sejak diperkenalkan pada tahun 1967, alat pemecah batu hidrolik telah populer di pasar industri berat. Alat ini telah digunakan untuk membantu pelanggan melakukan aktivitas di pertambangan, penggalian, konstruksi, dan aplikasi lainnya. Industri alat pemecah batu hidrolik di Indonesia telah tumbuh seiring dengan pertumbuhan sektor pertambangan mineral dan pembangunan di bidang konstruksi. Meskipun permintaan alat pemecah batu hidrolik terus meningkat, alat pemecah batu hidrolik BLUISHROCK terus mengalami pangsa pasar yang rendah sejak diluncurkan di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk menyelidiki alasan mendasar di balik kinerja BLUISHROCK yang buruk dan mengembangkan strategi serta taktik pemasaran yang efektif untuk meningkatkan posisi pasar dan kinerja penjualannya. Permasalahan penelitian dimulai dengan pengamatan bahwa, meskipun BLUISHROCK memiliki fitur-fitur canggih yang signifikan dan kualitas yang terbukti, merek tersebut gagal mendapatkan daya tarik yang signifikan di salah satu pasar alat pemecah batu hidrolik terbesar di Asia Tenggara. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif, yang menggabungkan penilaian internal dengan wawancara mendalam yang melibatkan pemangku kepentingan internal perusahaan, pelanggan, dan pengamat industri. Model 4C Diamond: Perubahan-Pelanggan-Pesaing-Perusahaan digunakan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal, sementara segitiga STV, Strategi, Taktik, dan Nilai, memandu penyempurnaan strategi pemasaran. Temuan menunjukkan bahwa meskipun alat pemecah batu BLUISHROCK menawarkan fitur-fitur lengkap yang dapat menguntungkan pelanggan, alat ini kurang efektif dalam penempatannya, merek yang tidak dikenal, dan kinerja purna jual yang buruk. Secara eksternal, merek ini menghadapi persaingan harga yang ketat dari merek-merek regional kelas bawah dan regulasi impor yang ketat. Secara internal, terdapat kesenjangan dalam kemampuan tenaga penjualan, kurangnya aktivitas promosi, dan ketersediaan suku cadang yang rendah sehingga membatasi preferensi pelanggan. Solusi yang diusulkan berfokus pada penargetan pertambangan mineral sebagai segmen inti, meningkatkan diferensiasi melalui kekuatan produk, dan memperkuat keterampilan penjualan berbasis nilai. Studi ini berkontribusi pada pemahaman strategi pemasaran B2B dalam peralatan industri, khususnya di pasar negara berkembang, yang sangat kompetitif. Studi ini menekankan pentingnya menyelaraskan kemampuan internal dengan ekspektasi pelanggan dan situasi persaingan. Rekomendasi ini bertujuan untuk memposisikan BLUISHROCK secara lebih efektif dan menyediakan model praktis bagi merek-merek premium serupa yang menavigasi bisnis mereka di lanskap B2B Indonesia yang kompleks.