digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

erkembangan pemasaran digital telah mengubah cara perusahaan business-to-business (B2B) berinteraksi dengan audiens, terutama melalui kampanye berbasis acara (eventdriven). Namun, menyesuaikan konten dan strategi komunikasi dengan kebutuhan spesifik dari segmen audiens yang berbeda masih menjadi tantangan utama. Studi ini menganalisis bagaimana segmentasi audiens dan komunikasi yang dipersonalisasi dapat meningkatkan efektivitas pemasaran acara B2B di PT. Mitra Generasi Digital (MGDverse), sebuah agensi digital yang berbasis di Bandung. MGDverse menghadapi berbagai masalah seperti fluktuasi Cost Per Lead (CPL), kualitas prospek yang rendah, dan pesan pemasaran yang tidak konsisten di antara tiga segmen pasar utama: Build, Measure, dan Scale. Meskipun MGDverse menyelenggarakan berbagai jenis acara seperti Integrate, Bimbel, dan Timeout, format konten dan strategi promosinya belum sepenuhnya selaras dengan preferensi masingmasing segmen audiens, yang berdampak pada rendahnya efektivitas kampanye. Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran, dengan menggabungkan wawancara terhadap sembilan pelaku UMKM dari setiap segmen serta analisis data sekunder dari laporan internal MGDverse dan benchmark pasar. Studi ini menggunakan kerangka STP (Segmentasi, Targeting, Positioning), bauran pemasaran 7P, serta analisis SWOT dan TOWS untuk mengidentifikasi akar permasalahan dan peluang perbaikan. Hasilnya menunjukkan bahwa segmen Build dan Measure lebih menyukai konten visual dan interaktif di Instagram, sedangkan segmen Scale cenderung mencari materi strategis berbasis ROI melalui media sosial. Temuan juga menunjukkan bahwa pesan pemasaran yang terlalu umum, perencanaan anggaran yang lemah, dan kurangnya penyesuaian komunikasi antar segmen menjadi penyebab tingginya CPL dan rendahnya kualitas prospek. Studi ini merekomendasikan model acara bertingkat (tiered), strategi komunikasi khusus platform, serta perencanaan anggaran berbasis data yang disesuaikan dengan karakteristik tiap segmen. Penelitian ini menekankan pentingnya integrasi antara segmentasi audiens dan strategi komunikasi dalam pemasaran acara B2B. Dengan pendekatan yang lebih terfokus dan personal, perusahaan dapat meningkatkan kualitas prospek, menstabilkan CPL, serta menghasilkan kampanye yang lebih efektif dan berkelanjutan.