digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Andi M Rifad Rahadi Rahmat
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Andi M Rifad Rahadi Rahmat
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Andi M Rifad Rahadi Rahmat
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Andi M Rifad Rahadi Rahmat
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Andi M Rifad Rahadi Rahmat
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Andi M Rifad Rahadi Rahmat
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Andi M Rifad Rahadi Rahmat
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Transformasi digital di Indonesia telah memberikan dampak yang signifikan terhadap sektor keuangan, khususnya pada sistem pembayaran digital seperti QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Meskipun memiliki potensi yang besar, tingkat adopsi QRIS Bank Sulselbar di kalangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Sulawesi Selatan khususnya di Makassar masih jauh dari harapan. Penelitian ini menganalisis faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi adopsi, mengevaluasi motivator pedagang, dan mengusulkan strategi yang dapat ditindaklanjuti untuk meningkatkan volume transaksi dan inklusi keuangan. Analisis internal terdiri dari bauran pemasaran 7P dan STP. Sedangkan untuk analisis eksternal, penulis menggunakan PESTEL, 5 Porter's Forces, analisis pesaing, dan melakukan analisis pelanggan melalui metode wawancara langsung dengan menggunakan kerangka kerja perilaku pembelian bisnis, yang terdiri dari dua pembahasan utama, meliputi analisis pusat pembelian dan analisis proses keputusan pembelian. Responden adalah pemilik atau CEO dari bisnis yang termasuk dalam segmentasi pasar Bank Sulselbar, yang terdiri dari pedagang di tiga sektor: Fnb, Ritel, dan Layanan. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa hambatan internal seperti fitur teknologi yang terbatas, branding yang tidak memadai, dan kurangnya dukungan yang berpusat pada pedagang, dikombinasikan dengan tantangan eksternal seperti persaingan fintech, literasi digital yang rendah, dan infrastruktur yang lemah, menghambat adopsi yang lebih luas. Namun, inisiatif pemerintah yang kuat, preferensi konsumen untuk transaksi non-tunai, dan penawaran unik Bank Sulselbar, seperti pencairan dana di hari yang sama, menghadirkan peluang pertumbuhan. Studi ini merekomendasikan intervensi yang ditargetkan untuk mengatasi tantangan ini, termasuk memperkuat pelatihan pedagang dan dukungan purnajual, meningkatkan fitur teknologi QRIS, meluncurkan kampanye branding yang terfokus, dan memanfaatkan kemitraan dengan pemerintah daerah dan penyedia TI. Dengan mengadopsi strategi ini, Bank Sulselbar dapat memperluas jangkauan pasarnya, meningkatkan adopsi QRIS, dan berkontribusi pada tujuan inklusi keuangan Indonesia. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya menyelaraskan sistem pembayaran digital dengan kebutuhan lokal, khususnya untuk UMKM di daerah yang kurang terlayani.