digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Puput Setya Nugroho
PUBLIC Irwan Sofiyan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja campuran aspal lapis aus (AC-WC) yang memanfaatkan limbah botol plastik (PET). Kinerja laboratorium campuran beraspal yang dievaluasi adalah kadar aspal optimum, volumetrik campuran, kuat tarik tidak langsung, ketahanan campuran beraspal terhadap kelembaban dan ketahanan campuran beraspal terhadap fatigue cracking dengan membandingkan campuran beraspal yang menggunakan limbah botol plastik (PET) dengan campuran beraspal tanpa menggunakan limbah botol plastik (PET). Penelitian ini menggunakan metode pencampuran limbah botol plastik dengan metode kering karena titik leleh limbah botol plastik (PET) yang tinggi, variasi kadar limbah botol plastik (PET) yang digunakan adalah 1% dan 5%, bahan pengikat yang digunakan dalam penelitian adalah Pen 60/70, gradasi agregat yang digunakan untuk campuran beraspal yaitu gradasi asphalt concrete wearing course (AC-WC) berdasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi 2. Metode penentuan kadar aspal optimum (KAO) menggunakan metode SGC dengan jumlah girasi Ndes sebanyak 100 girasi dan konfirmasi Nmax sebanyak 160 girasi. Evaluasi kinerja campuran beraspal berdasarkan kriteria volumetrik campuran Rongga diantara Mineral Agregat (VMA), Rongga dalam Campuran (VIM), Rongga Terisi Aspal (VFA) dan Dust Ratio. Selanjutnya dilakukan pengujian lanjutan yang terdiri dari pengujian Indirect Tensile Strenght (ITS), pengujian Indirect Tensile Strenght Ratio (ITSR) dan pengujian ketahanan fatigue crakcing (retak lelah) menggunakan metode Indirect Tensile Fatigue Test (ITFT) pada temperatur 25°C pada campuran aspal plastik 0%, campuran aspal plastik 1% dan campuran aspal plastik 5% dengan tiga tingkatan tegangan degan pembebanan controlled stress sebesar 250 kPa, 300 kPa dan 350 kPa. Pencampuran plastik menggunakan metode kering mengubah sifat mekanis campuran aspal melalui kadar aspal optimum, kenaikan rongga dalam campuran (VIM), rongga di antara mineral angregat (VMA), rongga yang terisi oleh aspal (VFB), penyerapan aspal, ketahanan terhadap kelembaban, kekakuan campuran, nilai kuat tarik dan ketahanan terhadap retak lelah. Hasil Pengujian Kadar Aspal Optimum (KAO) pada campuran beraspal lapis (AC-WC) yang menggunakan limbah botol plastik (PET) 0%, 1% dan 5% berturut-turut adalah 6,32%; 6,35%; dan 6,83%. Berdasarkan hasil pengujian volumetrik campuran beraspal plastik, semakin tinggi kadar plastik yang digunakan maka rongga udara dalam campuran (VIM) dan rongga diantara mineral agregat (VMA) akan semakin meningkat sedangkan rongga yang terisi oleh aspal (VFA) akan semakin menurun yang menjadikan campuran beraspal lebih berongga. Nilai Indirect Tensile Strenght (ITS) campuran beraspal yang menggunakan limbah botol plastik mengalami penurunan seiring dengan peningkatan penggunaan limbah botol plastik (PET) sedangkan nilai Indirect Tensile Strenght Ratio (ITSR) campuran aspal plastik 1% dan 5% memiliki nilai ITSR yang lebih rendah dibandingkan dengan campuran aspal plastik 0%, nilai ITSR campuran beraspal plastik 0%, 1% dan 5% berturut-turut adalah 96,40%, 86,22%, dan 92,26%. Pengujian ketahanan fatigue cracking, peningkatan penggunaan limbah botol plastik (PET) akan menurunkan kinerja ketahanan fatigue cracking. Campuran aspal plastik (PET) 1% menaikkan umur kelelahan, mengurangi kehilangan energi dan mengurangi deformasi permanen horizontal dibandingkan dengan campuran aspal (PET) 0% sedangkan campuran aspal plastik (PET) 5% menurunkan umur kelelahan, meningkatkan kehilangan energi, dan meningkatkan deformasi permanen horizontal dibandingkan dengan campuran aspal (PET) 0%. Berdasarkan hasil analisis kinerja laboratorium, campuran beraspal plastik (PET) 1% dan 5% dapat dimanfaatkan pada campuran beraspal dengan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing campuran beraspal.