digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Endapan nikel laterit tidak hanya mengandung nikel sebagai unsur utama, tetapi juga menunjukkan adanya potensi keberadaan unsur-unsur lain yang diklasifikasikan sebagai mineral kritis seperti scandium (Sc), cobalt (Co), dan chromium (Cr), yang juga mengalami pengayaan selama proses lateritisasi. Selain itu, endapan ini mulai diketahui sebagai media potensial untuk sekuestrasi CO? melalui proses karbonasi mineral, terutama karena kandungan mineral ultramafik seperti olivine dan serpentine, yang reaktif terhadap CO?. Penelitian ini dilakukan di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, pada dua lokasi, yaitu Blok Tengah dan Blok Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik endapan nikel laterit, mengidentifikasi distribusi unsur-unsur mineral kritis, dan mengetahui potensi bedrock endapan nikel laterit area penelitian sebagai media sekuestrasi CO?. Sebanyak 57 sampel dikumpulkan menggunakan metode pengambilan channel sampling dan chip sampling. Analisis yang dilakukan yaitu petrografi untuk identifikasi mineral dan menentukan tipe bedrock, XRD untuk menentukan mineral penyusun, dan analisis geokimia menggunakan XRF dan ICP-MS untuk menentukan kandungan unsur-unsur utama dan unsur-unsur jejak. Hasil yang didapatkan yaitu, kadar Sc, Co, dan Cr cenderung lebih tinggi di zona limonite dibandingkan zona lainnya, dengan kadar pada Sc (63-97 ppm), Co (235-1240 ppm), dan Cr (0,71-19,2%). Dari perspektif sekuestrasi CO?, keberadaan bedrock yang kaya akan magnesium oksida menunjukkan potensi awal untuk pengembangan proses karbonasi mineral, yang dapat berkontribusi pada transisi menuju energi hijau.