Endapan nikel laterit tidak hanya mengandung nikel sebagai unsur utama, tetapi
juga menunjukkan adanya potensi keberadaan unsur-unsur lain yang
diklasifikasikan sebagai mineral kritis seperti scandium (Sc), cobalt (Co), dan
chromium (Cr), yang juga mengalami pengayaan selama proses lateritisasi. Selain
itu, endapan ini mulai diketahui sebagai media potensial untuk sekuestrasi CO?
melalui proses karbonasi mineral, terutama karena kandungan mineral ultramafik
seperti olivine dan serpentine, yang reaktif terhadap CO?. Penelitian ini dilakukan
di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, pada dua lokasi, yaitu Blok Tengah dan Blok
Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik endapan nikel laterit,
mengidentifikasi distribusi unsur-unsur mineral kritis, dan mengetahui potensi
bedrock endapan nikel laterit area penelitian sebagai media sekuestrasi CO?.
Sebanyak 57 sampel dikumpulkan menggunakan metode pengambilan channel
sampling dan chip sampling. Analisis yang dilakukan yaitu petrografi untuk
identifikasi mineral dan menentukan tipe bedrock, XRD untuk menentukan mineral
penyusun, dan analisis geokimia menggunakan XRF dan ICP-MS untuk
menentukan kandungan unsur-unsur utama dan unsur-unsur jejak. Hasil yang
didapatkan yaitu, kadar Sc, Co, dan Cr cenderung lebih tinggi di zona limonite
dibandingkan zona lainnya, dengan kadar pada Sc (63-97 ppm), Co (235-1240
ppm), dan Cr (0,71-19,2%). Dari perspektif sekuestrasi CO?, keberadaan bedrock
yang kaya akan magnesium oksida menunjukkan potensi awal untuk
pengembangan proses karbonasi mineral, yang dapat berkontribusi pada transisi
menuju energi hijau.
Perpustakaan Digital ITB