2025 DS PP Kartika Nur Alfina [39021034] - Abstract
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 2025 DS PP Kartika Nur Alfina [39021034] - List of Contents
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 2025 DS PP Kartika Nur Alfina [39021034] - Chapter 1
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 2025 DS PP Kartika Nur Alfina [39021034] - Chapter 2
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 2025 DS PP Kartika Nur Alfina [39021034] - Chapter 3
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 2025 DS PP Kartika Nur Alfina [39021034] - Chapter 4
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 DS PP Kartika Nur Alfina [39021034] - Chapter 5
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 2025 DS PP Kartika Nur Alfina [39021034] - Chapter 6
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 2025 DS PP Kartika Nur Alfina [39021034] - References
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan
Sektor kesehatan merupakan salah satu penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca secara global, menyumbang sekitar 4,6% dari total emisi pada sektor jasa. Sebagian besar emisi ini berasal dari rantai pasok sektor kesehatan, termasuk proses produksi, transportasi, dan pembuangan alat kesehatan serta produk farmasi. Mengingat hingga 80% dampak lingkungan suatu produk ditentukan pada tahap perancangan, model ekonomi linear yang saat ini berlaku yaitu “ambil-buat- gunakan-buang” tidak memberikan insentif yang memadai bagi produsen untuk menerapkan praktik ekonomi sirkular (circular economy/CE), sehingga pertimbangan sirkularitas belum terintegrasi dalam fase pengembangan produk.
Transisi dari rantai pasokan konvensional ke rantai pasokan sirkular, terutama di sektor kesehatan, menghadapi rintangan yang signifikan. Pengawasan ini semakin diperumit dengan meningkatnya risiko operasional yang melekat dalam transisi CE, seperti potensi kekurangan produk atau masalah kualitas dari bahan daur ulang, di mana strategi manajemen risiko saat ini sering kali tidak memadai. Selain itu, pergeseran ini terhambat oleh kendala peraturan, biaya investasi yang tinggi, dan resistensi organisasi terhadap perubahan. Kesenjangan utama juga terletak pada pengembangan produk yang tidak memadai yang saat ini gagal mengintegrasikan prinsip-prinsip CE sejak awal, karena kurangnya perencanaan tahap awal. Terakhir, kurangnya pengukuran kinerja yang kuat menghambat kemampuan untuk melacak kemajuan, menyelaraskan tujuan, dan terus meningkatkan inisiatif sirkular dalam rantai pasokan layanan kesehatan.
Penelitian ini mengeksplorasi potensi adopsi prinsip-prinsip ekonomi sirkular dalam rantai pasok sektor kesehatan untuk meningkatkan keberlanjutan dan kinerja rantai pasok, sekaligus berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Penelitian dilakukan selama tiga tahun dengan pendekatan metode campuran (mixed- methods) yang menggabungkan riset eksploratif dan deskriptif melalui studi kasus kolaboratif. Studi ini melibatkan pemangku kepentingan utama, termasuk penyedia layanan kesehatan, produsen alat kesehatan, institusi akademik, serta mitra riset dari Indonesia dan Norwegia. Fokus utama penelitian ini adalah pengurangan emisi karbon, eliminasi limbah, sirkulasi material pada nilai tertinggi, serta regenerasi alam. Mengingat implementasi CE masih pada tahap awal dan mengandung ketidakpastian, pendekatan manajemen risiko menjadi sangat penting. Oleh karena itu, penelitian ini selaras dengan standar manajemen mutu ISO 9001 dan standar manajemen risiko ISO 31000 untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan.
Hasil utama dari penelitian ini meliputi: (1) kajian literatur dan identifikasi hambatan terhadap adopsi CE yang diprioritaskan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP); (2) integrasi manajemen risiko berbasis logika fuzzy untuk mensimulasikan pengetahuan pakar; (3) pengembangan jaringan Bayesian untuk manajemen hambatan secara dinamis; (4) identifikasi dan prioritisasi indikator kinerja utama (Key Performance Indicators/KPI) dengan metode AHP; dan (5) integrasi prinsip CE dalam pengembangan produk melalui perluasan tanggung jawab produsen (Extended Producer Responsibility/EPR). Proses analisis didukung oleh pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang mampu melakukan simulasi fungsi kognitif manusia melalui pendekatan logika fuzzy, jaringan Bayesian, dan AHP. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis dalam penyusunan strategi transisi menuju ekonomi sirkular di sektor kesehatan, guna meningkatkan kinerja lingkungan dan ketahanan rantai pasok secara menyeluruh.
Perpustakaan Digital ITB