Bab ini membahas tentang implikasi teoretis dan praktis, serta kontribusi metodologis dari transisi ke ekonomi sirkular (CE) dalam rantai pasokan perawatan kesehatan. Secara teoretis, penelitian ini menyajikan kerangka kerja strategis untuk mengurangi konsumsi sumber daya linear dan mengidentifikasi hambatan utama adopsi CE melalui *Analytic Hierarchy Process (AHP)*, kemudian mengusulkan cara untuk mengelola risiko terkait dengan adopsi CE melalui logika fuzzy dan mengintegrasikan *Dynamic Barrier Management (DBM)*. Dari segi praktis, penelitian ini menawarkan implikasi bagi manajer rantai pasokan perawatan kesehatan, termasuk prioritisasi *Key Performance Indicators (KPIs)* untuk transisi CE, kerangka kerja konseptual untuk pengembangan produk sirkular, dan peran *Extended Producer Responsibility (EPR)*. Kontribusi metodologisnya mencakup integrasi *benchmarking* antara penyedia layanan kesehatan Indonesia dan produsen perangkat medis Norwegia. Akhirnya, studi ini menggarisbawahi pentingnya pengembangan sumber daya manusia melalui program pelatihan terstruktur, seperti model lima tahap Dreyfus, dan mengusulkan peta jalan implementasi CE di sektor perawatan kesehatan, termasuk pengembangan infrastruktur dan evaluasi berkelanjutan.