BAB I Restu Taufik Akbar [27023005]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II Restu Taufik Akbar [27023005]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III Restu Taufik Akbar [27023005]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV Restu Taufik Akbar [27023005]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V Restu Taufik Akbar [27023005]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Tugas Akhir ini mengkaji praktik seni lukis kontemporer sebagai ruang reflektif yang
mengeksplorasi kesadaran eksistensial melalui keterlibatan tubuh, ruang, waktu, dan medium.
Berjudul Refleksi Relasional: Kesadaran Eksistensi Diri dalam Lukisan, proyek ini bertolak dari
pengalaman personal penulis yang melibatkan interaksi langsung dengan alam, sehingga
memunculkan kesadaran akan diri sebagai entitas material dan immaterial yang hadir dalam relasi
dengan realitas. Lukisan dalam konteks ini tidak dipahami sebagai objek visual statis, tetapi
sebagai peristiwa dinamis yang melibatkan kehadiran apresiator dalam pembentukan makna.
Proyek ini bertujuan untuk memosisikan seni lukis sebagai ruang peristiwa reflektif, tempat di
mana kesadaran eksistensial diri dapat hadir dan dibagikan secara relasional. Dengan
menggunakan medium reflektif seperti stainless steel mirror, karya ini diharapkan mampu
memperluas pemahaman mengenai eksistensi melalui pengalaman yang partisipatoris, imersif, dan
terbuka terhadap keterlibatan tubuh, waktu, dan ruang. Tujuan lainnya adalah untuk menguji
kemungkinan ekspansi medium lukisan dalam konteks pasca-medium, serta menggali bagaimana
medium, seniman, dan apresiator secara bersama-sama dapat menciptakan momen kesadaran
reflektif yang bersifat transformatif. Proses penciptaan dilakukan melalui pendekatan reflektif
intuitif berdasarkan konsep reflection-in-action dan reflection-on-action dari Donald A. Schön.
Medium utama yang digunakan adalah stainless steel mirror yang bersifat reflektif, sehingga
memungkinkan tubuh dan ruang di sekitar menjadi bagian aktif dari komposisi visual dan
pengalaman estetis. Teori-teori yang digunakan meliputi la durée (Henri Bergson), fenomenologi
tubuh (Merleau-Ponty), kesadaran intensional (Husserl), kesatuan substansi (Spinoza) yang
tersirat dalam Estetika Paradoks (Jakob Sumardjo), serta post-medium (Krauss) dan relational
aesthetics (Bourriaud). Gagasan ini diperkuat melalui kajian terhadap seniman referensial seperti
Dale Frank, Olafur Eliasson, Arin D. Sunaryo, dan Mulyana. Karya yang dihasilkan bukan sekadar
objek representasi, tetapi medan reflektif di mana kesadaran tubuh, waktu, dan ruang saling
berkelindan. Dengan demikian, lukisan diposisikan sebagai ruang keterhubungan dan eksistensi,
tempat seniman dan apresiator sama-sama mengalami momen refleksi yang bersifat partisipatoris
dan terbuka.
Perpustakaan Digital ITB