digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Dewi Supryati

UKM batik merupakan industri yang berkontribusi terhadap pelestarian warisan budaya dan perekonomian nasional. Namun, UKM batik masih menemui berbagai tantangan strategis akibat ketidakpastian lingkungan bisnis. Untuk menghadapi tantangan tersebut, UKM batik perlu senantiasa melakukan inovasi. Tidak hanya inovasi produk, UKM batik perlu melakukan inovasi proses bisnis yang dapat menjadi sumber daya saing dan menghasilkan keuntungan yang lebih cepat. Inovasi proses bisnis di UKM batik perlu diterapkan secara ambidextrous, yakni inovasi radikal dan perbaikan permasalahan pelaksanaan proses bisnis yang diterapkan secara simultan dan seimbang serta terus menerus melalui BPM ambidexterity. Kapabilitas BPM ambidexterity di UKM Batik perlu didukung dengan model maturitas yang dapat mengukur kapabilitas tersebut dan memberikan pedoman perbaikannya. Namun hingga kini, belum terdapat penelitian mengenai model maturitas BPM ambidexterity di UKM. Padahal, informasi tingkat kematangan BPM ambidexterity pada UKM batik dapat membantu perusahaan untuk mengetahui kapabilitasnya saat ini dan merencanakan upaya tindak lanjut perbaikannya. Penelitian ini merancang model maturitas BPM ambidexterity pada UKM Batik yang dapat menilai tingkat kematangannya saat ini serta menjadi pedoman untuk melaksanakan perbaikan kapabilitasnya di masa depan. Model maturitas BPM ambidexterity yang dikembangkan tersusun oleh tiga komponen domain, yakni Kapabilitas Organisasi, Kolaborasi Eksternal, dan Siklus Hidup BPM yang mencakup kapabilitas nonteknis dan teknis dari BPM ambidexterity. Penilaian maturitas BPM ambidexterity dilakukan berdasarkan penilaian kapabilitas BPM eksplorasi dan eksploitasi, melalui 58 indikator. Model maturitas BPM ambidexterity dikembangkan melalui beberapa tahapan validasi, yakni validasi konten, validasi tampang, dan validasi aplikabilitas serta umpan balik penerapan model maturitas di UKM batik.