Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER - Amaris Rea Ananda
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Amaris Rea Ananda
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Amaris Rea Ananda
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Amaris Rea Ananda
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Amaris Rea Ananda
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Amaris Rea Ananda
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB VI - Amaris Rea Ananda
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA - Amaris Rea Ananda
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Amaris Rea Ananda
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PT Putra Kates Simoelikki merupakan perusahaan keluarga yang bergerak di bidang obat
tradisional dengan produk berupa jamu lancar haid. Perusahaan mengalami penurunan
volume penjualan dari distributor existing dalam periode 2022 hingga 2024 meskipun
permintaan pasar diperkirakan stabil. Hal ini ditandai dengan adanya 8 distributor yang tidak
lagi melakukan repeat order. Mereka mengeluhkan keterlambatan pengiriman produk dan
inkonsistensi mutu produk yang terjadi secara berulang. Di sisi lain, terjadi peningkatan
proporsi biaya pabrik tidak terduga hingga 52%. Setelah ditelusuri, peningkatan ini
disebabkan oleh pembelian simplisia pada periode yang tidak tepat sehingga harga tinggi
dan kebutuhan biaya perawatan reaktif mesin tak terduga. Permasalahan tersebut
menunjukkan adanya hambatan yang tidak diselesaikan sehingga terakumulasi. Hambatan
ini dipicu oleh adanya risiko operasional dan kompleksitas interaksi pemangku kepentingan
yang ditimbulkan ketidakpastian. Oleh karena itu, diperlukan strategi pengelolaan risiko
berbasis pemangku kepentingan untuk mencegah masalah terhadap pencapaian tujuan
strategis terjadi kembali di kemudian hari.
Penelitian ini menggunakan risiko pendekatan berbasis pemangku kepentingan yang
dipetakan menurut proses bisnis inti dari kerangka American Productivity & Quality Center
(APQC). Terdapat 8 pemangku kepentingan utama yang dianalisis, terdiri dari 6 pihak
internal (pemilik, manajer umum, produksi, pengemasan, procurement & distribusi, dan
SG&A) serta 2 pihak eksternal (distributor dan supplier). Dari identifikasi awal sebanyak
136 risiko, dilakukan 3 tahap penyaringan, yaitu validasi risiko dengan 93 risiko dilanjutkan,
Pareto Analysis dari hasil Risk Significance (RS) dengan 50 risiko diprioritaskan, dan
pemetaan interaksi antar risiko menggunakan Risk Network Model (RNM) dengan 15 risiko
berjenis source terpilih untuk dimitigasi. Strategi pengelolaan yang diusulkan mencakup
pendekatan avoid, transfer, mitigate, dan accept, serta strategi keterlibatan pemangku
kepentingan melalui communicate, negotiate, monitor, dan collaborate. Setiap strategi
dilengkapi dengan penanggung jawab, rencana aksi yang implementasinya disesuaikan
dengan Integrated Risk Priority (IRP), output, dan periode pemantauan dalam risk mitigation
charter.
Perpustakaan Digital ITB