digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Firsty Nandiati [17521027]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat khas, salah satunya adalah budaya makananannya. Kuliner Nusantara tidak hanya sekedar menikmati makanan, namun terdapat nilai historis dibaliknya. Namun, di tengah arus modernisasi dan globalisasi, gastronomi Indonesia menghadapi berbagai tantangan, seperti minimnya referensi dan keterbatasan akses masyarakat urban terhadap makanan tradisional, serta kurangnya pengalaman kuliner yang kontekstual dan edukatif. Di sisi lain, perkembangan transportasi kereta api di Indonesia menunjukkan tren positif. Kini, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) tidak hanya fokus pada efisiensi dan kenyamanan transportasi, tetapi juga mulai berinovasi dalam meningkatkan nilai pengalaman penumpang. Tren ini membuka peluang baru dalam menjadikan kereta api sebagai ruang alternatif untuk mengangkat kekayaan budaya, termasuk gastronomi. Dengan karakteristik perjalanan yang berkesinambungan dan memungkinkan interaksi sosial, kereta api berpotensi menjadi medium strategis dalam menyampaikan narasi kuliner Nusantara secara imersif dan menyenangkan melalui wisata tematik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi pemanfaatan moda transportasi kereta api sebagai sarana untuk memperkenalkan dan melestarikan kuliner Nusantara melalui pendekatan perancangan pengalaman wisata yang bermakna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif, meliputi studi literatur mengenai perkeretaapian dan gastronomi, wawancara dengan calon pengguna, pakar kuliner, serta ahli desain kereta; dan observasi perilaku pengguna dalam konteks wisata, serta alur bekerja staf yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kereta api memiliki potensi yang kuat sebagai media perjalanan gastro-tourism, yang menggabungkan aktivitas tur dan bersantap melalui penyediaan sarana, prasarana, serta suasana yang dirancang secara khas pada interior kereta. Fokus perjalanan tidak lagi terletak pada tujuan akhir, melainkan pada proses dan kenikmatan selama perjalanan itu sendiri, menjadikan kereta api sebagai ruang yang ideal untuk menciptakan pengalaman gastronomi yang mendalam, nyaman, dan bermakna.