digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Siti Nurhalizah [17221061]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Permasalahan limbah kulit jeruk yang belum dimanfaatkan secara optimal di Indonesia mendorong kebutuhan akan solusi inovatif dan berkelanjutan dalam bidang tekstil. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi potensi ekstrak kulit jeruk sebagai pewarna aditif yang memiliki sifat anti-ultraviolet (UV), serta penerapannya dalam produk fashion berbasis teknik sulam tradisional Jepang, sashiko. Dengan pendekatan eksperimental dan eksploratif, penelitian dilakukan melalui proses ekstraksi kulit jeruk menggunakan teknik perebusan, lalu dikombinasikan dengan pewarna alami Indigofera tinctoria. Proses pencelupan kain linen rami divariasikan berdasarkan jenis kain, durasi perebusan, dan konsentrasi ekstrak untuk menguji efektivitas proteksi UV serta ketahanan warna terhadap pencucian dan keringat. Pengujian dilakukan menggunakan UV Card dan spektrofotometer untuk mengukur tingkat serapan sinar UV, serta uji ketahanan warna secara standar. Hasil menunjukkan bahwa kain dengan perlakuan “warna jeruk”, yaitu pencelupan Indigofera diikuti dengan penambahan ekstrak kulit jeruk, memiliki nilai absorbansi tertinggi terhadap sinar UV pada panjang gelombang 200–400 nm. Ketahanan warna terhadap pencucian dan keringat berada pada kategori sedang hingga baik, meskipun ketahanan terhadap gosokan basah masih