digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Laporan TA
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha Ringkasan

Salah satu masalah lingkungan yang terus berlanjut ialah kontaminasi hidrokarbon sebagai akibat dari aktivitas di industri minyak dan gas. Meskipun telah banyak lahan tercemar yang berhasil dipulihkan kembali dengan bioremediasi, beberapa data di lapangan menunjukkan bahwa pengolahan secara biologis terkadang berlangsung sangat lambat atau tidak sempurna. Hal ini salah satunya disebabkan oleh rendahnya bioavailabilitas kontaminan. Peningkatan biodegradabilitas dan solubilitas senyawa kimia selama oksidasi kimia menjadi dasar pada penelitian ini untuk menyelidiki kemampuan kombinasi fotokatalisis TiO2 di bawah penyinaran sinar matahari dan biodegradasi dalam mengatasi keterbatasan bioavailabilitas hidrokarbon bagi mikroorganisme lokal dan mempercepat laju penyisihan hidrokarbon pada bioremediasi tanah tercemar minyak bumi dengan teknik landfarming. Penelitian dilakukan dalam reaktor mikrokosmos tanah pasir yang memiliki koefisien keseragamaan dan konsentrasi TPH awal berbeda di dalam wadah kaca berukuran 25 cm x 15 cm x 10 cm dengan menambahkan variasi dosis TiO2 sebesar 0,5, 1, 2, dan 3% wt. dan dua reaktor lain sebagai kontrol, yaitu biostimulasi dan natural attenuation. Selama 12 minggu penelitian, dilakukan pengecekan parameter utama, yaitu TPH gravimetri, bakteri heterotrofik, dan bakteri petrofilik, serta parameter pendukung proses, seperti pH, temperatur, kadar air, karbon organik, total nitrogen, dan intensitas UV. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa penambahan fotokatalis TiO2 secara cukup signifikan dapat mempercepat laju penyisihan TPH daripada dengan penambahan nutrien saja. Namun demikian, peningkatan laju degradasi TPH tidak selalu proporsional dengan penambahan konsentrasi fotokatalis TiO2. Laju degradasi TPH dipengaruhi oleh aktivitas bakteri petrofilik lokal dan energi dari sinar UV, namun tidak dipengaruhi oleh koefisien keseragaman tanah. Konsentrasi TiO2 0,5%, 1%, dan 2% pada tanah-1, tanah-2, dan tanah-3 secara berurutan menghasilkan laju penyisihan TPH terbesar.