digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Laporan TA
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

Industri minyak kelapa sawit merupakan salah satu industri yang baik untuk dikembangkan di negera beriklim tropis seperti Indonesia. Prospek perkembangan minyak kelapa sawit sangat pesat hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan rata-rata komoditi 8% per tahun dan Indonesia mampu menguasai 37% pasar dunia untuk industri ini. Namun dalam proses pengolahan minyak kelapa sawit, akan dihasilkan limbah cair dari proses penjernihan minyak kelapa sawit yang sering diistilahkan palm oil mill effluen (POME). POME memiliki kandungan organik dalam bentuk chemical oxygen demand (COD) terlarut hingga mencapai >2.000 mg/L. Penyisihan COD terlarut tersebut dapat diolah menggunakan pengolahan anaerob. Pengolahan anaerob pada tahap asidogenesis menghasilkan asam-asam volatil, etanol, gas CO2, dan H2. Penyisihan COD terlarut dapat dipengaruhi oleh kehadiran penambahan logam Fe, Zn, dan Ni. Berdasarkan penelitian sebelumnya, kehadiran logam-logam tersebut diyakini dapat berfungsi sebagai kofaktor enzim di dalam proses anaerob baik dalam penyisihan materi organik atau pembentukan produk lainnya. Pada penelitian ini digunakan limbah cair artifisial dengan nilai COD ±6.000 mg/L. Pengoperasian reaktor dilakukan secara batch dengan waktu reaksi selama 48 jam dan setiap variasi dilakukan duplo reaktor. Penurunan COD yang diperoleh dapat mencapai 40-65%. Penambahan logam Zn dan kombinasi logam Zn-Ni memiliki efesiensi penyisihan COD terlarut hingga mencapai 63%. Pada penelitian ini hasil analisa laboraturium akan diuji dengan analisa statistik faktorial 2n. Dari hasil analisa statistik, diperoleh hasil bahwa kombinasi penambahan logam Fe-Zn serta kondisi tanpa adanya penambahan logam ke dalam reaktor memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penyisihan COD terlarut.