Keberagaman merupakan sumber daya sekaligus hasil dari proses desain yang
dilakukan oleh desainer. Melalui berbagai teknik dan gagasan, wacana budaya dan
nilai-nilai ideologis dapat diolah menjadi pedoman untuk menentukan arah solusi
desain dan posisi keberpihakan desainer. Di Indonesia, ideologi yang memiliki
kekuatan pluralitas, seperti Pancasila, telah menjadi fondasi utama untuk
membangun persatuan. Dalam konteks ini, desainer memiliki dampak ganda
sebagai agen sosial antara ideologi desain dan artikulasi identitas nasional. Namun,
studi tentang budaya desain dalam masyarakat heterogen seperti Indonesia masih
terbatas, sehingga penelitian ini semakin mendesak. Urgensi penelitian ini
ditegaskan oleh potensinya untuk mengungkap interaksi yang kompleks antara
desain, budaya, dan identitas dalam masyarakat majemuk.
Penelitian ini mengeksplorasi praktik keseharian desainer di Indonesia dalam
format studio desain. Metode yang digunakan adalah Rapid Ethnographic
Assessment (REA), yang meliputi survei, purposive dan snowball sampling, serta
wawancara semi-terstruktur, yang kemudian dianalisis melalui tulisan reflektif
dengan subjek empat studio desain di Bandung, Indonesia. Hasil kajian
menunjukkan beberapa kecenderungan dalam merefleksikan pluralitas dalam
praktik desain di Indonesia. Temuan kunci meliputi: (1) nilai kemajemukan muncul
dalam bentuk-bentuk adaptasi, kompromi sosial dan produksi simbolik, (2)
kemajemukan beresiko menjadi sekedar ornamen sosial atau instrumen pasar,
bukan nilai yang transformatif dan (3) nilai kemajemukan perlu dibaca ulang lebih
dari sekedar fakta sosial untuk sistem kerja, sumber gagasan dan etika bersama.
Kajian ini membuka wacana baru tentang budaya desain di negara yang heterogen
dan menyoroti pentingnya studio desain sebagai situs etnografi dalam memahami
reproduksi budaya. Sebagai laboratorium kecil bagi masyarakat urban, khususnya
komunitas desainer dan kreatif, studio desain menjadi wadah yang relevan untuk
mengkaji dinamika sosial dan ideologi dalam praktik desain.
Perpustakaan Digital ITB