Tesis ini meneliti dampak nilai kemajemukan dalam praktik keseharian desainer grafis di studio desain di Bandung, Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode rapid ethnographic assessment (REA) pada empat studio desain untuk mengungkap bagaimana pluralitas direfleksikan dalam praktik desain. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai kemajemukan muncul melalui adaptasi, kompromi sosial, dan produksi simbolik, namun berisiko menjadi sekadar ornamen atau instrumen pasar. Studi ini menekankan pentingnya membaca ulang nilai kemajemukan sebagai sistem kerja, sumber gagasan, dan etika bersama, serta menyoroti studio desain sebagai situs etnografi untuk memahami reproduksi budaya dalam masyarakat heterogen.