Perpustakaan Digital ITB

Selama hampir 80 tahun Palestina telah dijajah oleh imperialisme barat dengan narasi tanah terjanjikan miliki bangsa yahudi dengan nama Israel. Berlandaskan doktrin kitab, Israel memiliki kewenangan dalam melaksanakan kebiadapan untuk menguasai tanah tersebut. Perlakuan yang telah diterima Palestina dari Israel sampai sekarang tidak dianggap serius oleh pemimpin dunia yang sibuk dalam negerinya sendiri dan terkesan tunduk pada tirani barat untuk menguasai. Dengan latar belakang ini penulis ingin menyampaikan tragedi-tragedi yang terjadi di Palestina sebagai kritik sosial dan tindakan untuk menyadarkan sekitar terkait kekuasaan yang korup melaui medium fashion konseptual. Karya fashion konseptual bertujuan untuk menjadikan fashion sebagai medium ekspresi kemanusiaan dan kritik sosial terhadap konflik yang berlangsung di Palestina. Melalui pendekatan fashion konseptual, karya ini tidak difokuskan pada aspek pemakaian busana, melainkan pada kekuatan simbolik elemen-elemen fashion seperti kain, bentuk, warna, dan instalasi seni untuk menghadirkan narasi penderitaan. Hasil dari karya ini memberikan ranah dari fashion sebagai penyampaian cerita dalam eksekusinya. fashion dapat berfungsi sebagai ruang perenungan, dokumentasi sosial, dan bentuk protes diam terhadap kekerasan. Dengan mengangkat fashion ke ranah naratif dan konseptual, karya ini diharapkan dapat memperluas batas pengertian masyarakat terhadap makna pakaian