digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) menjadi salah satu solusi dalam pengembangan energi terbarukan berbasis limbah organik, khususnya di sektor industri kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio kombinasi bahan bakar woodchip dan cangkang sawit terhadap efisiensi energi di PLTBm Deli Serdang, Sumatera Utara. Metodologi penelitian dilakukan secara kuantitatif melalui pengumpulan data operasional biomassa dan energi listrik yang dihasilkan selama periode Juni 2024 hingga Mei 2025. Parameter utama yang dianalisis meliputi kadar air, nilai kalor (LHV), Specific Fuel Consumption (SFC), dan Net Plant Heat Rate (NPHR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi energi tertinggi tercapai pada rasio cangkang sawit (1-3%), dengan nilai kalor mencapai 2.870 kcal/kg dan SFC terendah 1,03 kg/kWh. Sebaliknya, peningkatan rasio cangkang sawit di atas 5% menyebabkan kenaikan kadar abu dan emisi, serta penurunan efisiensi pembakaran yang ditunjukkan oleh meningkatnya nilai NPHR hingga 4.780 kcal/kWh. Temuan ini menunjukkan bahwa kualitas bahan bakar, khususnya kadar air dan komposisi rasio campuran, lebih berpengaruh terhadap efisiensi pembangkitan dibanding jumlah bahan bakar yang digunakan. Dengan demikian, rasio campuran optimal woodchip dan cangkang sawit untuk operasi yang efisien berada pada kisaran cangkang sawit 1-3%. Strategi pengelolaan bahan bakar yang tepat, termasuk pemantauan kadar air dan pengendalian rasio campuran secara dinamis, sangat penting untuk meningkatkan efisiensi energi dan keandalan operasi PLTBm secara berkelanjutan.