digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Dalam operasi pencarian dan penyelamatan (SAR), kecepatan respons dan akurasi informasi menjadi elemen krusial untuk: menyelamatkan korban secara efektif. BASARNAS sebagai instansi utama penanganan SAR di Indonesia, telah mengadopsi teknologi Unmanned Aerial Vehicle (UA V) untuk: meningkatkan jangkauan dan efektivitas pemantauan di wilayah terdampak bencana. UA V memungkinkan pencapaian wilayah yang sulit diakses secara konvensional serta mampu mengirimkan data secara real-time melalui sistem telemetri. Namun, di balik keunggulan tersebut, penggunaan UA V menghadapi tantangan utama berupa keterbatasan energi, khususnya pada sistem transmisi data yang memakan daya cukup besar. Pengiriman data telemetri secara terus-menerus dari sensor-sensor berakurasi tinggi menyebabkan tingginya konsumsi daya, yang pada akhimya membatasi durasi misi UA V di lapangan. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan efisien yang mampu mengurangi beban transmisi data tanpa mengorbankan integritas informasi. Untuk: mengatasi masalah ini, tugas akhir ini mengusulkan rancangan dan implementasi sistem kompresi data telemetri berbasis semi-lossless untuk: meningkatkan efisiensi energi transmisi dalam misi SAR. Sistem dibangun menggunakan lima subsistem utama, yaitu Telemetry Preconfiguration, Data Generator, Effective Data Processing, Smart Data Processing RX, dan Status Analysis Visualization. Platform komunikasi yang digunakan adalah motionUAV P400, sementara data telemetri yang dikompresi mencakup parameter suhu, lokasi, status baterai, serta kadar gas (CO, N02 , dan S02). Sistem diuji secara menyeluruh di lingkungan laboratorium terkontrol dengan fokus pada tiga parameter evaluasi utama: efisiensi kompresi, latency transmisi data, dan usability antarmuka pengguna. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem mampu mencapai rasio kompresi sebesar 2.58x dan menghasilkan penghematan energi transmisi sebesar 60% dibandingkan sistem tanpa kompresi. Meski demikian, latency rata-rata sebesar 569.2 ms menunjukkan bahwa sistem masih berada di luar kategori optimal untuk: komunikasi real-time, namun tetap stabil untuk: penggunaan SAR berbasis monitoring periodik. Selain itu, evaluasi usability terhadap antarmuka monitoring menghasilkan skor SUS sebesar 88.17, yang termasuk kategori excellent. Hasil ini menunjukkan bahwa sistem pemantauan yang dikembangkan sangat mudah dipahami dan dioperasikan oleh pengguna akhir, dalam hal ini personel BASARNAS, bahkan dalam kondisi darurat sekalipun. Kemudahan ini menjadi nilai tambah yang penting, mengingat sistem akan digunakan oleh operator non­teknis di medan yang menantang. Hasil ini membuktikan bahwa integrasi teknik kompresi semi-lossless dalam sistem telemetri UAV tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi energi secara signifikan, tetapi juga tetap menjaga keandalan serta keterbacaan data yang diterima oleh ground station. Selain itu, integrasi antarmuka visual yang intuitif dan mudah digunakan menjadi faktor penting dalam meningkatkan efektivitas operasional di lapangan. Kebaruan dari penelitian ini terletak pada penerapan teknik kompresi data semi-lossless yang dioptimalkan untuk data telemetry SAR, serta integrasi antarmuka pengguna yang dikembangkan dengan pendekatan modular untuk mendukung operasional BASARNAS. Selain itu, model sistem yang dikembangkan dapat direplikasi untuk berbagai skenario UA V lainnya dengan kebutuhan efisiensi transmisi tinggi. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan UA V hemat energi di bidang komunikasi data serta menambah referensi ilmiah dalam pengembangan sistem komunikasi digital yang efisien, khususnya di ranah misi kemanusiaan dan tanggap bencana.