Diare merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi tantangan
kesehatan masyarakat di Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini mengembangkan
model matematika berbasis SEIR (Susceptible, Exposed, Infected, Recovered) yang
memperhitungkan faktor demografi dan kehilangan imunitas, untuk memodelkan
dinamika penyebaran penyakit diare. Model SEIR dipilih karena karakteristik
penyakit diare yang memiliki masa inkubasi sebelum munculnya gejala dan
penularan, sehingga tidak dapat dimodelkan hanya dengan pendekatan lainnya.
Selain itu, penyebaran diare yang berkaitan erat dengan faktor lingkungan dan
perilaku masyarakat memungkinkan model SEIR dikembangkan lebih lanjut
untuk merepresentasikan dinamika penyebaran secara lebih realistis. Sistem
persamaan diferensial digunakan untuk merepresentasikan transisi populasi antar
kompartemen, dan bilangan reproduksi dasar (R0) diturunkan menggunakan
pendekatan Next Generation Matrix.
Data kasus diare diperoleh dari Dinas Kesehatan Jawa Barat sebanyak 27
kota/kabupaten dan diolah untuk estimasi parameter model menggunakan Least
Square. Selain analisis numerik, peta penyebaran spasial kasus diare dibuat untuk
memvisualisasikan wilayah dengan tingkat kejadian tinggi, menggunakan data
infected kabupaten/kota. Simulasi prediktif dilakukan untuk memperkirakan kasus
diare dalam beberapa bulan mendatang, tren kasus diare, berdasarkan parameter
estimasi dan nilai awal dari data historis. Nilai error (MAPE) pada estimasi
parameter yang dihasilkan berdasarkan masing-masing kota/kabupaten di Jawa
Barat berada pada interval 1 ? 35%.
Diperoleh wilayah-wilayah di Jawa Barat dengan tren data naik dan data turun
yang secara umum naik di Kabupaten Garut dan turun di Kabupaten Karawang.
Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata Effective
Reproduction Number (R(t)) lebih dari 1 atau masih terjadi di sebagian besar
wilayah, dengan prediksi lonjakan kasus di beberapa daerah pada periode tertentu.
Temuan ini dapat dijadikan dasar bagi pemangku kebijakan untuk menyusun
strategi intervensi yang lebih tepat sasaran, termasuk peningkatan sanitasi dan edukasi kesehatan masyarakat.
Perpustakaan Digital ITB