Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten
Donggala dan Kabupaten Sigi. Fluktuasi jumlah kasus diare setiap tahun berkaitan
erat dengan faktor iklim seperti suhu, curah hujan, dan kelembapan. Penelitian ini
bertujuan menyusun model matematika SIRS (Susceptible-Infectious-Recovered-
Susceptible) yang sesuai untuk menggambarkan penyebaran diare, menganalisis
pengaruh faktor iklim terhadap laju penularan ), serta memprediksi jumlah
kasus hingga tahun 2025.
Metode penelitian meliputi pengumpulan data kasus diare dan data iklim periode
2014 – 2023. Model SIRS dirumuskan dalam bentuk sistem persamaan diferensial
dengan ) dikembangkan sebagai fungsi polinomial tiga variabel iklim melalui
regresi polinomial orde dua. Kalibrasi parameter dilakukan menggunakan
pendekatan least-squares fitting, sedangkan simulasi model diselesaikan dengan
metode Euler diskret. Evaluasi akurasi dilakukan melalui perhitungan nilai Mean
Absolute Percentage Error (MAPE) dan visualisasi grafik hasil simulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model tanpa variabel iklim menghasilkan
MAPE sebesar 28.25% di Kabupaten Donggala dan 7.12% di Kabupaten Sigi.
Model dengan berbasis iklim menunjukkan peningkatan akurasi, dengan MAPE
turun menjadi 8.77% di Kabupaten Donggala dan 9.00% di Kabupaten Sigi.
Analisis titik kesetimbangan memperlihatkan kecenderungan menuju kondisi
endemik ringan atau bebas penyakit, ditunjukkan oleh nilai tahunan yang
menurun hingga mendekati nol pada prediksi tahun 2024 – 2025. Prediksi jumlah
kasus juga menunjukkan tren penurunan yang signifikan di kedua kabupaten.
Model SIRS berbasis iklim ini dapat digunakan sebagai alat prediksi dan
pendukung kebijakan pengendalian diare berbasis data historis dan proyeksi iklim.
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pengembangan model epidemiologi
yang mempertimbangkan variabel iklim secara kuantitatif untuk meningkatkan
ketepatan prediksi.
Perpustakaan Digital ITB