Rabies merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh infeksi virus dari genus
Lyssavirus dari keluarga Rhabdoviridae. Penyakit ini memiliki fatality rate hampir
100% jika telah muncul gejala klinis. Rabies muncul pertama kali di Bali tahun
2008 dan masih menjadi penyakit endemik hingga saat ini dengan total kematian
mencapai 224 orang. Pemerintah Bali menargetkan Bali bebas rabies pada tahun
2030. Tugas akhir ini menggunakan model SEIR untuk menganalisis epidemiologi
rabies di Bali dengan fokus penelitian untuk menganalisis dinamika penularan,
dampak pelaporan kasus rabies yang tidak lengkap, dan pengaruh pengendalian
populasi anjing terhadap jumlah kasus rabies.
Model SEIR yang digunakan meninjau dua populasi yaitu anjing sebagai hewan
penular dan manusia. Terdapat 3 modifikasi model yang digunakan. Model pertama
merupakan model dasar dengan adanya faktor laju transmisi dan laju vaksinasi.
Model kedua dan ketiga merupakan modifikasi dari model pertama yang berturutturut
menambahkan kompartemen anjing penular yang tidak terdata dan
kompartemen pengendalian populasi melalui sterilisasi/kastrasi dan shelter. Hasil
simulasi menunjukkan bahwa penularan rabies dipengaruhi oleh laju transmisi, laju
penambahan populasi anjing, dan cakupan vaksinasi. Langkah-langkah
pengendalian seperti manajemen populasi anjing, vaksinasi, dan surveilans kasus
rabies penting untuk ditingkatkan agar mencapai target Bali bebas rabies 2030.
Perpustakaan Digital ITB