Lumpur IPAL yang merupakan hasil dari pengolahan air limbah industri memiliki
potensi pencemaran lingkungan yang harus dikelola oleh industri yang
bersangkutan. Pemanfaatan lumpur IPAL menjadi briket dapat menjadi salah satu
alternatif yang perlu dikaji dalam rangka meningkatkan efisiensi energi. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui campuran lumpur IPAL, arang sekam padi,
dan batu bara karbonisasi bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif dalam
bentuk briket beserta pengaruh variasinya terhadap analisis proksimat yaitu kadar
air (MC), kadar abu (AC), kadar zat volatil (VM), dan kadar karbon tetap (FC),
analisis nilai total sulfur (S), dan analisis nilai kalor (HHV). Metodologi penelitian
meliputi pengeringan bahan, karbonisasi bahan, penghalusan dan penyaringan
bahan, pencetakan briket, serta pengeringan briket. Kualitas briket diuji dan
dibandingkan dengan SNI 4931 Tahun 2010 dan Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan No.6 Tahun 2021. Hasil terbaik dari analisis uji mutu briket
terdapat pada kode briket 13 dengan campuran lumpur IPAL, Arang Sekam Padi,
dan Batu bara karbonisasi pada rasio 20:70:10 yang memiliki nilai kalor 3329,2
kal/g, kadar air 6,78%, kadar abu 62,77%, kadar zat volatil 5,13%, dan kadar total
sulfur 7,94 mg/l. Nilai abu pada briket masih belum memenuhi baku mutu. Kadar
abu yang tinggi pada lumpur IPAL memerlukan pengolahan awal.