digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

Setiap satu ton tandan buah segar kelapa sawit akan menghasilkan sekitar 0,7-0,8 m³ limbah pome; limbah cair pome mencemari lingkungan dan menimbulkan pencemaran gas rumah kaca (GRK). Kandungan limbah pome dapat dimanfaatkan menjadi energi alternatif untuk produksi biogas pada proses pengolahan anaerobik, keuntungan pengolahan anaerobik dari segi biaya yang lebih murah. Proses anaerobik menghasilkan bioetanol yang menjadi produk fermentasi biomassa dengan bantuan mikroorganisme. Mikroorganisme memanfaatkan limbah pome sebagai substrat dan kultur campuran bakteri anaerobik untuk produksi bioetanol, dengan penambahan unsur hara mikro seperti logam berupa ion Fe, Ni, dan Mo dapat memaksimalkan pembentukan bioetanol. Jumlah bioetanol masih dapat ditingkatkan melalui efisiensi penggunaan oksida logam. Penelitian ini menggunakan uji coba skala laboratorium, dengan menggunakan sistem batch reaktor unggun tersirkulasi. Perlakuan awal berupa penyemaian dan karakterisasi limbah, serta pengamatan total asam volatil dan parameter bioetanol selama operasi reaktor, dengan variasi jenis oksida logam FeO, NiO, dan MoO. Oksida logam diharapkan dapat meningkatkan produksi gas bioetanol, sehingga percobaan ini merupakan pengembangan pemanfaatan limbah pome menjadi sumber energi baru terbarukan yang relatif lebih bermanfaat dalam mencegah pencemaran lingkungan.