Setiap satu ton tandan buah segar kelapa sawit akan menghasilkan sekitar 0,7-0,8 m³
limbah pome; limbah cair pome mencemari lingkungan dan menimbulkan pencemaran
gas rumah kaca (GRK). Kandungan limbah pome dapat dimanfaatkan menjadi energi
alternatif untuk produksi biogas pada proses pengolahan anaerobik, keuntungan
pengolahan anaerobik dari segi biaya yang lebih murah. Proses anaerobik
menghasilkan bioetanol yang menjadi produk fermentasi biomassa dengan bantuan
mikroorganisme. Mikroorganisme memanfaatkan limbah pome sebagai substrat dan
kultur campuran bakteri anaerobik untuk produksi bioetanol, dengan penambahan
unsur hara mikro seperti logam berupa ion Fe, Ni, dan Mo dapat memaksimalkan
pembentukan bioetanol. Jumlah bioetanol masih dapat ditingkatkan melalui efisiensi
penggunaan oksida logam. Penelitian ini menggunakan uji coba skala laboratorium,
dengan menggunakan sistem batch reaktor unggun tersirkulasi. Perlakuan awal berupa
penyemaian dan karakterisasi limbah, serta pengamatan total asam volatil dan
parameter bioetanol selama operasi reaktor, dengan variasi jenis oksida logam FeO,
NiO, dan MoO. Oksida logam diharapkan dapat meningkatkan produksi gas bioetanol,
sehingga percobaan ini merupakan pengembangan pemanfaatan limbah pome menjadi
sumber energi baru terbarukan yang relatif lebih bermanfaat dalam mencegah
pencemaran lingkungan.
Perpustakaan Digital ITB