digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

Daerah Aliran Sungai (DAS) memiliki peran penting dalam menjaga ketersediaan sumber daya air, salah satunya sebagai sumber air baku. Pertumbuhan populasi dan urbanisasi meningkatkan konversi lahan, menurunkan kualitas lingkungan, dan menekan sumber daya alam. Kombinasi perubahan iklim dan konversi lahan memperburuk rezim aliran sungai, mengurangi fungsi konservasi air, dan meningkatkan risiko bencana hidrologi yang mempengaruhi ketersediaan air. Penelitian ini bertujuan menganalisis kondisi eksisting dan proyeksi tutupan lahan dan curah hujan DAS Progo hingga tahun 2050, serta mengevaluasi keandalan DAS Progo dalam memenuhi kebutuhan air baku SPAM Kartamantul di bawah pengaruh perubahan iklim skenario SSP2-4.5 dan SSP5-8.5. Penelitian ini mengintegrasikan pendekatan penginderaan jauh dengan analisis model Cellular Automata-Markov Chain, pemodelan hidrologi F.J. Mock dan analisis Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi penutupan lahan DAS Progo pada tahun 2050 tetap didominasi penutupan lahan pertanian yaitu 75,4% dari total luas DAS dan terjadi peningkatan penutupan lahan tanpa tanaman sebanyak 6.4% pada tahun 2050. Proyeksi tahun 2050 curah hujan DAS Progo mengalami peningkatan pada skenario SSP 2-4.5 namun mengalami penurunan pada skenario SSP 5-8.5 dibandingkan kondisi eksisting. Proyeksi kebutuhan air di DAS Progo untuk wilayah layanan SPAM Kartamantul akan terus meningkat pada tahun 2050 hingga 4.206,42 l/s. Rata – rata debit andalan Q90 pada tahun 2050 untuk skenario SSP 2-4.5 adalah sebesar 72.150 l/s sedangkan skenario SSP 5-8.5 adalah sebesar 70.330 l/s. Kebutuhan air untuk SPAM Kartamantul dapat terpenuhi hingga tahun 2050 pada skenario SSP 2-4.5 dan SSP 5-8.5 (Supply > Demand). Indeks Konservasi DAS Progo tahun 2050 berstatus degradasi (IKc < IKa). Kawasan dengan status kritis menjadi 15,8% pada tahun 2050.