Coenagrionidae merupakan famili capung jarum (Zygoptera) yang memiliki kekayaan
spesies tertinggi, mewakili sekitar 73% capung jarum dalam superfamili
Coenagrionidea di seluruh dunia. Anggota famili ini umum ditemukan di berbagai
lingkungan air tawar. Karakteristik Zygoptera yang berukuran kecil dan daya
terbangnya lemah menyebabkan Coenagrionidae sangat rentan terhadap perubahan
lingkungan. Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) memiliki banyak sumber air
sehingga berpotensi sebagai habitat capung Coenagrionidae. Penelitian ini bertujuan
untuk mempelajari distribusi kehadiran dan karakteristik habitat Coenagrionidae di
TNGC serta mengidentifikasi variabel lingkungan yang berpengaruh terhadap
kesesuaian habitat Coenagrionidae di TNGC. Penelitian dilakukan selama tahun 2024
dengan pengambilan data lapangan dilakukan pada bulan Januari s.d. April 2024 di 12
lokasi di TNGC yang ditentukan secara purposive. Data yang diambil di lapangan
meliputi titik koordinat perjumpaan capung dan kondisi habitat berupa iklim mikro
(suhu udara, kelembaban udara, dan intensitas cahaya) dan parameter fisika-kimia
perairan (kedalaman, arus, suhu air dan pH). Data sekunder yang digunakan berupa
variabel lingkungan yang terdiri dari tutupan lahan, jarak dari permukiman, jarak dari
sumber air, Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Normalized Difference
Water Index (NDWI), ketinggian dan kelerengan. Data distribusi kehadiran capun
dianalisis secara statistik dan spasial, karakteristik habitat dianalisis dengan statistik
deskriptif, dan kesesuaian habitat dianalisis dengan Species Distribution Modeling
(SDM) menggunakan algoritma Maximum Entropy (MaxEnt). Hasil penelitian
menunjukkan terdapat 37 titik perjumpaan Coenagrionidae dan teridentifikasi sejumlah
tujuh spesies dengan total 201 individu. Secara spasial, Coenagrionidae di TNGC
terdistribusi secara berkelompok (clumped), dalam klaster-klaster di sekitar badan air,
dan paling melimpah pada perairan lentik yang terbuka. Habitat Coenagrionidae di
TNGC dapat dikategorikan ke dalam tiga tipe perairan tawar yaitu: (1) mata air (arus
lambat, dangkal, dan habitatnya ternaung oleh vegetasi); (2) sungai (arus sedang,
dangkal dan tidak ternaung); dan (3) perairan lentik (dangkal dan tidak ternaung).
Habitat Coenagrionidae di TNGC memiliki karakteristik elevasi <1.300 mdpl,
intensitas cahaya teduh hingga sangat terang, kelembaban relatif tinggi, suhu udara dan
suhu air relatif hangat dan pH air cenderung netral. Species Distribution Modeling
menghasilkan nilai Area Under Curve (AUC) sebesar 0.980 yang menunjukkan model
memiliki akurasi sangat baik. Berdasarkan pemodelan tersebut diketahui bahwa
terdapat 91.54 ha atau 0.66% luas area di TNGC yang potensial sebagai habitat
Coenagrionidae, dengan variabel yang paling berkontribusi pada kesesuaian habitat
mencakup: (1) jarak dari sumber air; (2) jarak dari permukiman; dan (3) jenis tutupan
lahan.