COVER_Renata Monica.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I_Renata Monica.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II_Renata Monica.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III_Renata Monica.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV_Renata Monica.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V_Renata Monica.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Renata Monica
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN_Renata Monica.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Okupasi IAS pada areal bekas kebakaran menjadi permasalahan utama karena kemampuannya tumbuhnya cepat dalam menutup areal sehingga menghambat perkembangan regenerasi spesies-spesies asli. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan dinamika okupasi lahan oleh IAS pada areal bekas kebakaran di kawasan TNGC. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel lokasi di Blok Lambosir dan diklasifikasikan menjadi tiga berdasarkan tutupan vegetasi (semak belukar, tegakan kaliandra, dan hutan alam). Kemudian dilakukan pengambilan data vegetasi menggunakan metode transek kuadrat dengan ukuran plot untuk pohon (20x20 m2), tiang (10x10 m2), pancang dan perdu (5x5 m2), semai dan herba (2x2 m2). Analisis data vegetasi dilakukan untuk memperoleh dominansi jenis (INP) dan indeks keanekaragaman jenis Shannon-Wiener (H’). Selanjutnya jenis-jenis yang termasuk ke dalam IAS diidentifikasi berdasarkan list “75 Important IAS in Indonesia” tahun 2016. Setelah itu IAS paling dominan dilakukan pemodelan menggunakan MaxEnt dengan variabel lingkungan mencakup NDVI, kelerengan, elevasi, aspect, hillshade, radiasi matahari, jarak dari sungai, dan curah hujan. Kemudian dilakukan analisis risiko melalui parameter keinvasifan, dampak, dan potensi distribusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di tiga tipe tutupan vegetasi ditemukan 75 jenis spesies tumbuhan. Jenis spesies yang paling dominan pada tutupan semak belukar adalah Acmena acuminatissima dan Dalbergia latifolia. Pada tutupan tegakan kaliandra, didominasi oleh Radermachera glandulosa, Toona sinensis, dan Pinus merkusii. Pada tutupan hutan alam didominasi oleh Villebrunea rubescens, Cinnamomum iners, Caryota mitis, dan Schima wallichii. Dari seluruh jenis tumbuhan, teridentifikasi 13 jenis IAS yang seluruhnya merupakan herba dan perdu. IAS yang paling dominan adalah Imperata cylindrica, Pteridium aquilinum, Calliandra calothyrsus, dan Melatoma affine. Hasil pemodelan MaxEnt menunjukkan bahwa area yang berpotensi sebagai wilayah penyebaran I.cylindrica (42,1 Ha) dan C.calothyrsus (22,97 Ha). Secara umum, IAS yang paling dominan memiliki pola sebaran mengelompok (Id>1). Risiko keinvasifan IAS tergolong pada kategori tinggi hingga sangat tinggi ditunjukkan oleh Imperata cylindrica (481,58), Calliandra calothyrsus (392,98), Melastoma affine (117,89), dan Pteridium aquilinum (128).