digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Muhammad Naufal Putranto
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Muhammad Naufal Putranto
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Muhammad Naufal Putranto
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Naufal Putranto
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Naufal Putranto
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Naufal Putranto
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Naufal Putranto
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA Muhammad Naufal Putranto
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Muhammad Naufal Putranto
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Hutan mangrove di wilayah pesisir Kabupaten Cirebon mayoritas masih dalam kondisi yang rusak. Hal tersebut terjadi akibat kurangnya pertimbangan kondisi lingkungan dan ekologi pada lokasi penanaman. Masalah tersebut menjadi dasar penelitian yang bertujuan untuk menganalisis dinamika hutan mangrove dan memproyeksikannya berdasarkan kondisi ekologi di wilayah pesisir timur Kabupaten Cirebon pada tahun 2032. Metode penelitian diawali dengan pengambilan data occurrence points, kondisi air serta edafik, dan akuisisi citra satelit. Pengolahan data yang dilakukan berupa klasifikasi supervised tutupan hutan mangrove menggunakan random forest dengan citra satelit Sentinel-2. Pemodelan kesesuaian habitat mangrove dilakukan dengan perangkat lunak MaxEnt, dengan variabel lingkungan berupa jarak ke sungai, jarak ke garis pantai, pH air, suhu air, salinitas, bulk density, dan SOM. Proyeksi hutan mangrove pada tahun 2032 digunakan metode CA-Markov melalui perangkat lunak TerrSet LiberaGIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teramati 2 spesies pada wilayah penelitian, yaitu Avicennia marina dan Rhizophora mucronata. Hasil klasifikasi dengan metode random forest menghasilkan tutupan hutan mangrove dengan nilai Kappa sebesar 0.83. Teramati dari hasil klasifikasi, hutan mangrove mengalami dinamika berupa perubahan luasan dengan kenaikan sebesar 155.6 hektare, atau naik 47% pada tahun 2024. Hutan mangrove mengalami dinamika dengan tutupan lahan non-mangrove seperti area terbangun, area terbuka, badan air, dan vegetasi lainnya. Pemodelan MaxEnt dengan nilai AUC 0,84 menunjukkan bahwa variabel jarak ke garis pantai dan jarak ke sungai berkontribusi paling besar terhadap kesesuian habitat mangrove. Hasil proyeksi pada tahun 2032 menunjukan ekspansi daerah hutan mangrove berupa patch-patch kecil yang menyambungkan daerah hutan yang terfragmentasi. Proyeksi ini dapat diimplikasikan sebagai daerah penanaman yang bertujuan untuk menyambungkan hutan terfragmentasi.