digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak Onni Angelica Rheinilan [17420038]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Udara merupakan faktor terpenting dalam kehidupan makhluk hidup. Namun, padatnya penduduk didukung oleh aktivitas perkotaan seperti pembangunan infrastruktur, industri, serta transportasi yang tinggi, mengakibatkan kualitas udara perkotaan seperti Kota Bandung lebih rendah dari wilayah sub-urban. Transportasi khusunya kendaraan bermotor, menghasilkan gas emisi yang menyebabkan polusi udara di wilayah Kota Bandung. Akibatnya, timbul masalah baru dari pencemaran udara, yaitu masalah kesehatan. Maka dari itu, diperlukan upaya untuk mengedukasi anak-anak dan orang tua mengenai pencegahan masalah kesehatan dari polusi udara kendaraan bermotor. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk mengedukasi anak dan orang tua mengenai pencegahan masalah kesehatan dari polusi udara kendaraan bermotor di Kota Bandung. Metode diawali dengan analisis data dari studi literatur dan wawancara kepada ahli bidang kesehatan serta penyebaran angket kepada target sasaran. Analisis data dilakukan dengan metode kualitatif dan deskriptif. Hasil analisis yang diperoleh berdasarkan studi literatur, jumlah kendaraan bermotor yang mencapai setengah dari populasi penduduk di Indonesia, telah menyumbangkan gas emisi yang besar. Berdasarkan hasil wawancara kepada ahli bidang kesehatan, gas emisi dapat menyebabkan polusi udara yang dapat menyebabkan masalah kesehatan, terutama pada golongan rentan seperti anak-anak yang kesehatannya dapat terganggu meski terpapar dengan polusi yang tergolong rendah. Pencegahan dapat dilakukan dengan menggunakan masker saat di luar ruangan, perbaikan fasilitas transportasi umum untuk mengurangi jumlah kendaraan pribadi, serta penghijauan kota. Berdasarkan hasil angket yang ditujukan kepada orang tua, banyak orang tua yang sudah mengetahui mengenai dampak dari polusi udara serta upaya pencegahannya. Banyak juga orang tua yang mengatakan bahwa kondisi udara Kota Bandung saat ini tidak cukup baik karena polusi udara. Selain itu, para orang tua juga berpendapat bahwa penyampaian informasi mengenai dampak polusi udara kendaraan bermotor dapat dilakukan dengan kampanye melalui media sosial, penayangan film pendek, video edukasi, serta edukasi akibat dari polusi udara. Hasil dari perancangan adalah kampanye digital Masker Ranger #AyoLawanTOSIKA, dengan slogan “Kenali Udara yang Kau Hirup,” yang disampaikan kepada audience melalui media sosial yang berfokus pada video singkat dan unggahan infografis, seperti Instagram dan TikTok. Kesimpulan yang didapatkan, animasi merupakan salah satu media yang dapat menarik perhatian anak dalam edukasi. Visual yang ditampilkan dibuat colorfull, dinamis, dan friendly dapat membuat anak lebih mudah untuk menerima informasi. Selain itu, musik latar yang ceria dan penambahan sound effect yang sesuai, dapat meningkatkan rasa tertarik audience. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang pesat, kampanye digital berbasis animasi 2D pada platform media sosial menjadi salah satu solusi dalam mengedukasi pencegahan masalah kesehatan dari polusi kendaraan bermotor kepada anak di Kota Bandung.