Perkembangan pesat pada industri fesyen dan tekstil, dihadapkan dengan tantangan
besar terkait polusi lingkungan akibat penggunaan pewarna sintetis. Pewarna alami
muncul kembali sebagai alternatif menarik karena diekstrak dari sumber alam
terbarukan yang dianggap lebih aman bagi kesehatan manusia dan keberlangsungan
lingkungan. Rambutan merupakan salah satu buah tropis khas Indonesia yang
kulitnya berpotensi tinggi untuk dijadikan bahan pewarna alami karena memiliki
kandungan asam askorbat dan berbagai senyawa fenolik tinggi seperti tannin,
flavonoid, anthocyanin, corilagin, geraniin, dan ellagic acid.
Penggunaan pewarna alami sudah banyak diterapkan pada material tekstil terutama
katun, namun pada material lace masih belum berkembang. Kain lace merupakan
kain halus dengan pola berongga yang rumit, dibuat melalui teknik looping, rajutan,
atau anyaman. Kain lace dipilih karena pola berongganya yang khas, serta
fleksibilitasnya yang cukup baik. Saat ini, kain lace menjadi salah satu bahan yang
cukup banyak digunakan dalam pembuatan busana, khususnya kebaya.
Penelitian ini menggunakan metodologi campuran dengan pendekatan kualitatif
dan kuantitatif (mixed methods). Data kualitatif diperoleh melalui pengkajian
literatur mengenai pewarna alami, material tekstil (lace, katun, dan rayon), buah
rambutan (Nephelium lappaceum), teori warna, dan kebaya. Pendekatan kuantitatif
terdiri dari eksperimen dan eksplorasi pewarnaan alami, proses evaluasi hasil
pencelupan melalui pengujian ketahanan luntur warna terhadap pencucian,
keringat, dan gosokan, serta analisis warna hasil pencelupan dengan merujuk pada
teori Munsell.
Luaran dari penelitian ini antara lain produk tekstil berupa lembaran kain lace,
katun, dan rayon hasil pencelupan dengan pewarna alami, serta simulasi
perancangan kebaya untuk mengetahui kelayakan kain tersebut sebagai material
dalam pembuatan busana. Seluruh rangkaian dalam penelitian ini menjadi salah
satu langkah implementasi mode berkelanjutan (sustainable fashion) dan bentuk
pelestarian kearifan lokal (local wisdom).