Perpustakaan Digital ITB

Kehadiran media sosial membuat manusia dapat berekspresi dan berinteraksi secara virtual. Dengan kemudahan media berkomunikasi orang-orang dapat melakukan hal apapun di dunia virtual yang mereka tidak dapat lakukan di dunia nyata. Kurangnya pengendalian sikap sehingga seseorang bertindak lebih agresif di dunia maya disebut toxic online disinhibition effect. Banyaknya kejadian kekerasan, penghasutan dan serangan verbal di dunia maya dapat dikaitkan dengan fenomena tersebut. Remaja yang merasa kebingungan identitas akan menggunakan cara representasi diri yang tidak sehat dan akan mempengaruhi representasi diri remaja secara online. Untuk itu, perlunya rancangan sarana media edukasi mengenai dampak fenomena toxic online disinhibition effect untuk kalangan remaja. Metode penelitian dilakukan melalui studi literatur, wawancara, dan kuisioner. Fokus peracangan akan dibatasi pada dampak dan penyebab fenomena toxic online disinhibition effect pada remaja.