digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi ini mengeksplorasi bagaimana sebuah bank pada bangunan cagar budaya (BCB) yang digunakan kembali sebagai bank dapat menimbulkan keragaman jenis aktivitas ruang publik melalui placemaking. Placemaking bertujuan meningkatkan hubungan antara pengguna dan ruang publik, dengan empat indikator utama: access and linkages, sociability, uses and activities, serta comfort and images (PPS, 2024). Penelitian ini dilakukan dengan metodologi kualitatif melalui observasi menggunakan pendekatan studi kasus dan dianalisis secara deskriptif pada lima bangunan cagar budaya di kawasan pariwisata Braga dan Alun-Alun, Kota Bandung. Penelitian ini menemukan bahwa affordances menunjukkan desain ruang mendukung aktivitas tertentu, tetapi pengguna dapat memanfaatkannya secara subjektif. Aktivitas dipengaruhi oleh letak, jarak dari bangunan, waktu, dan cuaca. Faktor internal seperti desain dan faktor eksternal seperti behavioral settings serta konsep image of the city dari Kevin Lynch juga memengaruhi variasi aktivitas. Dalam pembentukan ruang publik, objek penelitian ini ditemukan dimana proses placemaking terjadi secara topdown melalui pengelolaan bangunan dan penyediaan fasilitas publik, serta secara bottom-up melalui keragaman aktivitas pengguna yang memanfaatkan elemen ruang sesuai subjektivitas mereka. Temuan ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan ruang publik pada bangunan cagar budaya lainnya di masa depan.