Istilah workation berasal dari gabungan kata work dan vacation yang berarti bekerja
sambil liburan merupakan fenomena yang menjadi tren sebagai dampak dari
pandemi Covid-19. Tren workation dinilai dapat meningkatkan kesejahteraan
mental dan produktivitas kerja karena dapat memenuhi keseimbangan antara
kehidupan bekerja dengan kehidupan sehari-hari (work-life balance). Masalah
utama dari fenomena workation adalah peningkatan stres dan penurunan
kemampuan bekerja selama workation akibat kondisi lingkungan di hotel yang
tidak mendukung kebutuhan bekerja saat workation. Oleh karena itu faktor-faktor
yang mempengaruhi pemilihan hotel untuk workation menjadi potensi untuk
pertimbangan dasar dalam membuat atau mengembangkan model ruang kamar
hotel yang memfasilitasi kebutuhan pelaku workation. Sampai saat ini, belum dapat
dipastikan faktor-faktor apa saja yang memiliki pengaruh terhadap pemilihan hotel
berdasarkan preferensi bekerja saat workation, sehingga fokus utama penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor tersebut. Pada tahap awal
pengumpulan data, pendekatan kualitatif dilakukan melalui wawancara dan Focus
Group Discussion untuk eksplorasi awal sebagai acuan di tahap berikutnya. Tahap
berikutnya menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode EFA (Exploratory
Factor Analysis) sebagai teknik pengolahan dan analisis data dari hasil kuesioner
terhadap 227 responden. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan adanya 8 faktor
yakni faktor kualitas fasilitas hotel, arah penempatan meja kerja terkait harga kamar
hotel, tipe kamar hotel, promosi hotel berdasarkan kepuasan pengalaman
workation, bukaan ventilasi terhadap kualitas akustik kamar hotel, kenyamanan
suasana dan keamanan kamar hotel, anggaran biaya, serta fasilitas teknologi.
Faktor-faktor ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan bagi desainer dan
manajemen hotel untuk menjawab kebutuhan pelaku workation dan
mengembangkan industri pariwisata di Indonesia.