digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Istilah workation berasal dari gabungan kata work dan vacation yang berarti bekerja sambil liburan merupakan fenomena yang menjadi tren sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Tren workation dinilai dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan produktivitas kerja karena dapat memenuhi keseimbangan antara kehidupan bekerja dengan kehidupan sehari-hari (work-life balance). Masalah utama dari fenomena workation adalah peningkatan stres dan penurunan kemampuan bekerja selama workation akibat kondisi lingkungan di hotel yang tidak mendukung kebutuhan bekerja saat workation. Oleh karena itu faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan hotel untuk workation menjadi potensi untuk pertimbangan dasar dalam membuat atau mengembangkan model ruang kamar hotel yang memfasilitasi kebutuhan pelaku workation. Sampai saat ini, belum dapat dipastikan faktor-faktor apa saja yang memiliki pengaruh terhadap pemilihan hotel berdasarkan preferensi bekerja saat workation, sehingga fokus utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor tersebut. Pada tahap awal pengumpulan data, pendekatan kualitatif dilakukan melalui wawancara dan Focus Group Discussion untuk eksplorasi awal sebagai acuan di tahap berikutnya. Tahap berikutnya menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode EFA (Exploratory Factor Analysis) sebagai teknik pengolahan dan analisis data dari hasil kuesioner terhadap 227 responden. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan adanya 8 faktor yakni faktor kualitas fasilitas hotel, arah penempatan meja kerja terkait harga kamar hotel, tipe kamar hotel, promosi hotel berdasarkan kepuasan pengalaman workation, bukaan ventilasi terhadap kualitas akustik kamar hotel, kenyamanan suasana dan keamanan kamar hotel, anggaran biaya, serta fasilitas teknologi. Faktor-faktor ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan bagi desainer dan manajemen hotel untuk menjawab kebutuhan pelaku workation dan mengembangkan industri pariwisata di Indonesia.