Abstrak Nayera Mohamed M Roshdi Subaih [27022701]
PUBLIC Open In Flip Book Noor Pujiati.,S.Sos
Penelitian artistik ini mengeksplorasi "Identitas Kintsugi," yang terinspirasi dari seni Kintsugi
Jepang, di mana objek yang rusak diperbaiki dengan pernis emas, merayakan ketidaksempurnaan
dan melambangkan penerimaan diri. Studi ini menyelami kompleksitas identitas manusia, dengan
fokus pada individu yang menavigasi berbagai identitas budaya, nasional, dan pribadi. Identitasidentitas ini, mulai dari gender, etnis, dan kebangsaan, hingga keyakinan agama, profesi, dan
afiliasi politik, baik yang diwariskan maupun diperoleh, sering kali menyebabkan konflik internal
dan tantangan psikologis. Tujuan riset ini adalah untuk memahami bagaimana individu mengelola
identitas yang beragam ini dan bagaimana metafora Kintsugi dapat mengintegrasikan bagianbagian ini menjadi satu kesatuan yang kohesif.
Penelitian ini menggunakan perspektif psikologi, filsafat, dan studi budaya, dengan metode
kualitatif yang berujung pada proyek seni yang unik. Proyek ini memperluas dan melampaui
makna Kintsugi sebagai teknik tradisional memperbaiki keramik, dengan menggunakannya
sebagai kerangka metaforis untuk menyatukan fragmen identitas pribadi dan budaya. Pendekatan
artistik ini memungkinkan individu untuk mengeksplorasi dan merayakan penggabungan identitas
mereka yang beragam, mengubah bekas luka menjadi simbol kekuatan dan pertumbuhan. Serta
menghubungkan Identitas Kintsugi dengan filosofi Jepang wabi-sabi, yang menekankan
keindahan dalam ketidaksempurnaan seiring berjalannya waktu.
Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan bagi dunia akademis dengan menawarkan
perspektif baru tentang identitas dan ketahanan, memberikan wawasan tentang cara menavigasi
identitas yang beragam dan tantangan terkait menggunakan seni sebagai alat transformasi.
Penelitian artistik ini mempergunakan pendekatan instalasi keramik sebagai kerangka metaforis
baru untuk merepresentasikan pertumbuhan pribadi dan penerimaan diri dalam kaitan framen
identitas personal dan budaya. Penelitian ini mendorong individu untuk mengeksplorasi
kompleksitas identitas mereka dan merayakan bekas luka mereka sebagai simbol kekuatan dan
pertumbuhan.