2023 TA PP JINAN LAETITIA 1.pdf
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Penggunaan bunyi dalam seni rupa Indonesia kontemporer menunjukkan variasi yang
beragam, kerap muncul dalam karya-karya dengan medium yang beragam. Eksplorasi
medium dalam proses berkarya seniman merupakan salah satu hal yang
mempengaruhi bentuk bunyi dalam karya tersebut. Salah satu seniman yang
menggunakan bunyi sebagai elemen signifikan dalam karyanya adalah Etza
Meisyara. Karya-karya Etza Meisyara menjadi unik karena ketertarikannya pada
karya intermedia dan pendekatan berkaryanya yang dipicu oleh eksplorasi medium.
Penelitian ini dilakukan untuk memahami pengaruh eksplorasi medium terhadap
bunyi serta bagaimana eksplorasi bunyi muncul dalam karya-karya Etza Meisyara.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teori metode artistik Nelson digunakan
untuk menganalisis pengaruh eksplorasi medium pada bunyi dalam karya. Selain itu
teori cochlear dan non-cochlear Kim-Cohen serta teori sensibilitas bunyi oleh
Salome Voegelin akan digunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai kehadiran
bunyi dalam sampel karya. Metode kritik seni Terry Barrett akan digunakan untuk
menganalisis karya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kaji literatur, observasi, dan wawancara langsung dengan seniman.
Hasil analisis menunjukkan bahwa eksplorasi medium mempengaruhi kehadiran
bunyi dalam karya. Kehadiran bunyi ditentukan oleh konteks dan ketertarikan
seniman dalam mengeksplorasi sifat-sifat medium. Melalui observasi eksplorasi
medium karya etsa Etza Meisyara pada jangka waktu 2018-2022, dapat disimpulkan
bahwa bunyi yang ada dalam karya-karya Etza semakin bervariasi. Seiring eksplorasi
medium yang dilakukan, seniman menemukan semakin banyak cara untuk
menampilkan elemen bunyi dalam karyanya. Karya-karya Etza yang lebih kini
menunjukkan kecenderungan bunyi yang lebih tinggi dibandingkan fase awal
eksplorasi medium etsa.
Bunyi yang hadir dalam karya-karya Etza beragam. Tidak semua karya Etza memiliki
unsur bunyi yang dapat didengar, namun muncul sebagai konsep atau menjadi bagian
dari eksplorasi medium. Bentuk bunyi cochlear atau non-cochlear membantu
pendengar mengidentifikasi kelibatan bunyi dalam karya, sedangkan konsep-konsep
bunyi Voegelin membantu pendengar memahami kontribusi bunyi dalam pemaknaan
karya.