digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Aniesah Akhyar
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Aniesah Akhyar
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Aniesah Akhyar
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Aniesah Akhyar
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Aniesah Akhyar
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Aniesah Akhyar
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Aniesah Akhyar
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

Fonetik akustik dalam kajian bunyi bahasa berkaitan erat dengan faktor-faktor biologis sistem alat ucap yang membedakan warna suara. Perbedaan timbre setiap orang dapat ditelaah melalui karakteristik gelombang akibat peristiwa tutur. Analisis keunikan timbre pada penelitian ini didasarkan pada parameter-parameter fisik seperti frekuensi dasar dan resonansi serta durasi pengucapan suatu bunyi. Percobaan yang dilakukan bertujuan untuk karakterisasi muatan harmonik subjek pengguna bahasa Indonesia, pemetaan forman vokal [a], [e], [?], [i], [o], dan [u] secara murni dan dengan pengaruh konsonan, serta observasi waktu pelepasan bunyi hambat [k] dan [t]. Sepuluh subjek laki-laki dan perempuan berusia 21—23 tahun memberikan sampel suara mereka melalui perekaman setiap fonem vokal selama sekitar 2 detik serta katakata [sore], [ini], [k?], dan [utara] sebanyak 4 kali pengulangan. Data suara diolah menggunakan perangkat lunak Praat 6.3.07. Dihasilkan sinyal akustik dan spektogram yang kemudian diolah untuk mendapatkan parameter-parameter yang dicari. Muatan harmonik didapatkan dari kurva spektrum, nilai-nilai forman dari spektogram, dan durasi bunyi dari sinyal akustik dan spektogram. Diperoleh keseluruhan muatan harmonik bagi subjek perempuan berada di rentang frekuensi yang lebih tinggi dari laki-laki karena panjang saluran suara yang lebih pendek. Nilai rerata f1 untuk perempuan 225.5 Hz dan laki-laki 112.2 Hz. Frekuensi resonansi pembunyian vokal dengan penyertaan bunyi konsonan mengubah persebaran data pada bagan vokal terutama untuk bunyi [?], [o], dan [u]. Hal ini dipengaruhi oleh peristiwa artikulasi. Adapun durasi pelepasan bunyi hambat [k] lebih lama daripada [t] untuk seluruh subjek karena titik artikulasi berada di bagian belakang di dalam rongga mulut, yaitu velar.