Industri tekstil merupakan hal yang melibatkan banyak faktor di dalamnya, dari
faktor alam hingga manusia berkaitan dan membentuk suatu sistem. Sayangnya,
pemahaman sistem yang selama ini dipahami adalah linier yang hasil akhirnya
hanya berupa limbah. Diperlukan transformasi dari sistem linier ke sistem sirkular
sehingga limbah yang dihasilkan dapat digunakan kembali sehingga tidak ada
pembuangan pada akhir akhir masa hidup suatu produk. Sudah ada upaya yang
dapat dilakukan untuk mengolah limbah tekstil, namun sebagian besar bentuk daur
ulang yang dilakukan bersifat downgrade atau menurunkan nilai dari kain tersebut.
Perlu dilakukannya pengembangan tentang pengolahan limbah tekstil sehingga
memperoleh hasil olahan produk yang lebih berkualitas.
Rumah Tenun Retota, Magelang merupakan salah satu industri tekstil yang
memproduksi kain tenun dengan material serat alam. Terdapat banyak limbah
berupa potongan benang serat alam yang merupakan sisa dari proses tenun. Salah
satu serat alam yang digunakan yaitu serat pisang abaka, di antara beberapa serat
lainnya yang ada di Rumah Tenun Retota, serat pisang abaka merupakan serat yang
paling mahal karena proses produksi serat dilakukan di Filipina dan pihak dari
Rumah Tenun Retota harus melakukan impor serat dari luar, akan sangat
disayangkan jika hanya dibuang dan dibakar. Tingginya minat pasar luar negeri
akan tenunan dengan material serat pisang abaka juga menjadi salah satu faktor
pemilihan serat tersebut. Pengelolaan limbah di Rumah Tenun Retota masih sebatas
dibuang atau dibakar, karena kurangnya lahan untuk menyimpan limbah tersebut,
penelitian ini bertujuan untuk menggali potensi limbah benang serat pisang abaka
menjadi benang untuk dimanfaatkan kembali dalam proses tenun. Penelitian
dilakukan dengan ekplorasi dan eksperimen untuk mendaur ulang limbah serat sisa
tenun menjadi benang supplementary weft. Pemilihan teknik tenun dengan
menambahkan benang supplementary weft juga dapat mengembangkan potensi dari
sumber daya penenun yang ada di Rumah Tenun Retota. Selain pengembangan
sumber daya penenun, dalam penelitian ini ditemukan teknik mengolah benang sisa
tenun dengan metode upcycling sehingga menghasilkan produk baru dengan nilai
dan kualitas yang lebih tinggi. Pengolahan kembali limbah Rumah Tenun Retota
ini dapat menjadi salah satu cara dalam menerapkan sistem tekstil sirkular dengan
cara melakukan daur ulang.