digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Monica Akira Putri
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

COVER Monica Akira Putri
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

BAB 1 Monica Akira Putri
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

BAB 2 Monica Akira Putri
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

BAB 3 Monica Akira Putri
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

BAB 4 Monica Akira Putri
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

BAB 5 Monica Akira Putri
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

PUSTAKA Monica Akira Putri
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

LAMPIRAN Monica Akira Putri
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

Penerapan prinsip ekonomi sirkular pada infrastruktur jalan tol merupakan strategi transformatif untuk mengurangi dampak lingkungan, meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, dan menciptakan nilai ekonomi berkelanjutan. Studi ini bertujuan untuk merumuskan dan mengembangkan instrumen evaluasi yang komprehensif guna menilai tingkat implementasi prinsip ekonomi sirkular pada proyek Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS). Instrumen ini dirancang untuk mengevaluasi lima aspek utama: tingkat kesadaran stakeholder, praktik penerapan berdasarkan tahapan siklus hidup infrastruktur, kesiapan rantai pasok, potensi manfaat ekonomi, dan tantangan implementatif yang dihadapi. Penelitian menggunakan pendekatan mixed methods, dengan pengumpulan data kuantitatif melalui penyebaran kuesioner kepada penyedia jasa, pengguna jasa, pemasok material, dan peralatan konstruksi, serta pendekatan kualitatif melalui wawancara, studi literatur, dan validasi pakar. Hasil pengolahan data menggunakan metode Relative Importance Index (RII) dan pemetaan kuadran digunakan sebagai dasar dalam pembentukan indikator evaluatif. Temuan menunjukkan bahwa pemahaman stakeholder masih dominan pada konsep closed-loop material dan energy & natural resource usage, sementara circular business model belum dipahami. Praktik penerapan ekonomi sirkular paling tinggi ditemukan pada tahap design, operation, dan construction, sedangkan manufacturing dan end of life masih menghadapi berbagai hambatan teknis dan kelembagaan. Potensi manfaat ekonomi terbesar teridentifikasi pada efisiensi desain, penghematan energi, dan pemanfaatan sumber daya lokal dengan estimasi penghematan 10-30% dari biaya proyek. Sementara, tantangan utama mencakup ketiadaan regulasi teknis untuk penggunaan kembali material, belum adanya pasar sekunder, dan rendahnya investasi pada teknologi manufaktur hijau. Instrumen evaluasi yang dikembangkan dalam studi ini dapat digunakan sebagai kerangka penilaian berkelanjutan proyek jalan tol lainnya, dengan catatan perlu adanya adaptasi kontekstual terhadap kondisi lokal. Studi ini merekomendasikan penyederhanaan indikator melalui validasi lanjutan, integrasi ke dalam kebijakan pengadaan hijau, dan pengembangan sistem pemantauan serta pelatihan berkelanjutan bagi seluruh stakeholder guna mendukung transisi menuju infrastruktur yang lebih sirkular dan berkelanjutan.