digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Rendy Bayu Adha
PUBLIC sarnya

BAB_1 Rendy Bayu Adha
PUBLIC sarnya

BAB_2 Rendy Bayu Adha
PUBLIC sarnya

BAB_3 Rendy Bayu Adha
PUBLIC sarnya

BAB_4 Rendy Bayu Adha
PUBLIC sarnya

BAB_5 Rendy Bayu Adha
PUBLIC sarnya

BAB_6 Rendy Bayu Adha
PUBLIC sarnya


2023_TS_PP_RENDY_BAYU_ADHA_LAMPIRAN.pdf
EMBARGO  2026-07-20 

Kemiskinan adalah tantangan pembangunan multidimensi dan global. Meskipun kemiskinan telah menurun secara signifikan selama beberapa dekade terakhir, pemerintah tetap menjadikan pengentasan kemiskinan sebagai salah satu tujuan pembangunan utamanya. Diantaranya, melalui pemberdayaan UMKM sebagai salah satu pilar penting perekonomian nasional. Namun, UMKM masih menghadapi kendala, seperti keterbatasan akses pembiayaan. Untuk itu, pembiayaan mikro seperti program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan, menciptakan lapangan kerja, dan mempercepat pengentasan kemiskinan. Kajian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dari data Susenas BPS tahun 2019. Metode analisis Propensity Score Matching (PSM) digunakan untuk menilai dampak program terhadap konsumsi rumah tangga diantaranya konsumsi per kapita, konsumsi makanan, dan konsumsi bukan makanan. Studi ini menemukan dampak positif dan signifikan program KUR terhadap konsumsi di Indonesia. Dampak program KUR terhadap konsumsi non makanan paling besar, sekitar 18,3%-28,1%, dibandingkan dengan dampak terhadap konsumsi makanan sebesar 9,5%-14,2%. Hal ini menunjukkan tingkat kesejahteraan yang lebih baik bagi rumah tangga peserta program KUR. Selain itu, rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan rendah menerima dampak yang terbesar dari program ini, sementara rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan tinggi menerima dampak yang terkecil dari program. Oleh karena itu, pemerintah perlu memperluas jangkauan program terutama pada rumah tangga miskin yang memiliki usaha produktif.