digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lintah darat atau rentenir telah menyusup kepada masyarakat lapisan menengah bawah terutama di kota-kota besar seperti Bandung. Banyak peminjam tidak dapat melepaskan ketergantungannya kepada rentenir, bahkan ketika mereka telah berhasil melunasi seluruh pinjamannya. Untuk mengurangi aktivitas rentenir dan meningkatkan bisnis UMKM, pada tanggal 13 Mei 2015, Walikota Bandung, Ridwan Kamil telah meluncurkan program kredit bernama Kredit Melati (Melawan Laju Rentenir). Ridwan Kamil telah menunjuk PD. BPR Kota Bandung sebagai bank pemerintah daerah untuk mengelola Kredit Melati. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, saat ini Kredit Melati menghadapi beberapa permasalahan bisnis seperti: verifikasi proposal pinjaman terlalu lama, kekurangan sumber daya manusia, dan tidak memiliki sistem IT terpadu untuk mengelola pinjaman. Permasalahan ini telah menghambat pertumbuhan bisnis Kredit Melati sehingga belum dapat mencapai target yang sudah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lingkungan bisnis, menentukan Business Level Strategy dan Functional Strategy yang tepat untuk Melati Kredit, dan merancang implementasi strategi bisnis tersebut. PESTLE dan Porter Approach digunakan untuk menganalisis lingkungan eksternal dan industri Kredit Melati. Lingkungan internal seperti Resources, Capabilities, Core Competencies, dan Competitive Advantage digunakan sebagai pedoman untuk keputusan strategis. Lingkungan eksternal dan internal dirumuskan dalam analisis SWOT, dan menghasilkan dua matriks evaluasi; Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) dan Evaluasi Faktor Internal (IFE). Kedua evaluasi ini menghasilkan strategi bisnis alternatif yang dipetakan dalam TOWS Matrix. Nilai IFE dan EFE matriks Kredit Melati adalah 2,63 dan 3,41. Dalam IE matriks, skor tersebut menempati kuadran 2 (Grow and Build). Hasil analisis IE matriks dan SWOT akan digunakan untuk merumuskan Business Level Strategy dan Functional Strategy. Business Level Strategy yang diusulkan untuk Kredit Melati adalah Focus Cost Leadership. TOWS Matrix menghasilkan empat belas Functional Strategies yang dijabarkan dalam sebuah tabel dan dapat diimplementasikan dalam dua tahun. Dengan menerapkan Functional Strategies, Kredit Melati dapat memaksimalkan penyaluran kredit dan pelayanan kepada seluruh masyarakat Bandung di 30 kecamatan. Dalam jangka panjang, implementasi Functional Strategies ini dapat meningkatkan performa bisnis Program Kredit Melati.