
COVER Adam Bagaskara Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza 
BAB 1 Adam Bagaskara Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza 
BAB 2 Adam Bagaskara Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza 
BAB 3 Adam Bagaskara Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza 
BAB 4 Adam Bagaskara Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza 
BAB 5 Adam Bagaskara Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza 
PUSTAKA Adam Bagaskara Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza
Sebagai perusahaan yang berfokus pada layanan integrasi sistem
transportasi Bus Rapid Trans (BRT), PT. Transportasi Jakarta (Transjakarta)
selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggannya. Salah
satu bentuk upaya dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan adalah
dengan meningkatkan kompetensi dan wawasan setiap karyawan Transjakarta
melalui pengadaan berbagai pelatihan yang relevan. Pengadaan pelatihan bagi
karyawan merupakan bentuk komitmen dan tanggung jawab perusahaan dalam
mengembangkan karyawan yang memiliki potensi tinggi untuk dapat mencapai
tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi melalui pemberian kesempatan mengikuti
pelatihan. Saat ini, PT. Transportasi Jakarta (Transjakarta) telah memiliki proses
bisnis untuk pengadaan pelatihan bagi karyawannya. Namun, proses bisnis
tersebut belum sepenuhnya matang dan masih memerlukan perbaikan dalam proses
bisnisnya. Lambatnya persetujuan dokumen oleh direksi terkait, kebutuhan
pelatihan tambahan di luar rencana pelatihan tahunan, dan banyaknya dokumen
validasi merupakan masalah yang sering ditemui dalam proses bisnis pengadaan
pelatihan di perusahaan. Ketiga permasalahan tersebut membuat proses bisnis
pengadaan pelatihan di perusahaan menjadi terhambat. Sehingga menyebabkan
waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan pelatihan menjadi lebih lama dan secara
tidak langsung berdampak pada menurunnya kinerja perusahaan dalam hal
pengadaan pelatihan bagi karyawannya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk menyederhanakan proses bisnis yang kompleks dengan menggunakan
metodologi DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, and Control) untuk
memperbaiki proses bisnis dengan cara merancang ulang proses bisnis tersebut
agar lebih sederhana. Penerapan metodologi DMAIC dapat membantu untuk
mengidentifikasi akar permasalahan pada proses bisnis dan memfasilitasi
perancangan ulang proses bisnis dengan memberikan pelatihan dengan dukungan
business process reengineering di tengah perancangan sebagai upaya
memaksimalkan penyelesaian masalah dan mengurangi aktivitas-aktivitas yang
tidak memiliki nilai tambah pada proses bisnis. Pengumpulan data menggunakan
data primer yang diperoleh dari data alur kerja proses saat ini untuk pemberian
pelatihan bagi karyawan di perusahaan dan hasil wawancara langsung secara
personal dengan staff dan Kepala Departemen Training Center di PT. Transportasi
Jakarta (Transjakarta) untuk mendukung kelancaran penelitian.