digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Adam Bagaskara Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Adam Bagaskara Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Adam Bagaskara Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Adam Bagaskara Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Adam Bagaskara Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Adam Bagaskara Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Adam Bagaskara Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Sebagai perusahaan yang berfokus pada layanan integrasi sistem transportasi Bus Rapid Trans (BRT), PT. Transportasi Jakarta (Transjakarta) selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggannya. Salah satu bentuk upaya dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan adalah dengan meningkatkan kompetensi dan wawasan setiap karyawan Transjakarta melalui pengadaan berbagai pelatihan yang relevan. Pengadaan pelatihan bagi karyawan merupakan bentuk komitmen dan tanggung jawab perusahaan dalam mengembangkan karyawan yang memiliki potensi tinggi untuk dapat mencapai tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi melalui pemberian kesempatan mengikuti pelatihan. Saat ini, PT. Transportasi Jakarta (Transjakarta) telah memiliki proses bisnis untuk pengadaan pelatihan bagi karyawannya. Namun, proses bisnis tersebut belum sepenuhnya matang dan masih memerlukan perbaikan dalam proses bisnisnya. Lambatnya persetujuan dokumen oleh direksi terkait, kebutuhan pelatihan tambahan di luar rencana pelatihan tahunan, dan banyaknya dokumen validasi merupakan masalah yang sering ditemui dalam proses bisnis pengadaan pelatihan di perusahaan. Ketiga permasalahan tersebut membuat proses bisnis pengadaan pelatihan di perusahaan menjadi terhambat. Sehingga menyebabkan waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan pelatihan menjadi lebih lama dan secara tidak langsung berdampak pada menurunnya kinerja perusahaan dalam hal pengadaan pelatihan bagi karyawannya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menyederhanakan proses bisnis yang kompleks dengan menggunakan metodologi DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, and Control) untuk memperbaiki proses bisnis dengan cara merancang ulang proses bisnis tersebut agar lebih sederhana. Penerapan metodologi DMAIC dapat membantu untuk mengidentifikasi akar permasalahan pada proses bisnis dan memfasilitasi perancangan ulang proses bisnis dengan memberikan pelatihan dengan dukungan business process reengineering di tengah perancangan sebagai upaya memaksimalkan penyelesaian masalah dan mengurangi aktivitas-aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah pada proses bisnis. Pengumpulan data menggunakan data primer yang diperoleh dari data alur kerja proses saat ini untuk pemberian pelatihan bagi karyawan di perusahaan dan hasil wawancara langsung secara personal dengan staff dan Kepala Departemen Training Center di PT. Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk mendukung kelancaran penelitian.