Perpustakaan Digital ITB

Masa remaja kerap diwarnai gejolak emosi yang mempengaruhi hubungan remaja dengan lingkungan sosialnya. Meski begitu, remaja kekurangan ruang aman untuk mengekspresikan perasaannya dengan bebas. Karena aksesibilitasnya yang tinggi, sosial media kerap menjadi medium pilihan remaja dalam meluapkan emosinya. Namundunia maya bukanlah ruang aman bagi remaja Indonesia, karena tingginya risikoterkena perundungan dan pelecehan yangdapat berakhir dengantrauma. Perancangan ini bertujuan memberi panduan dalam memahami emosi, serta ruang aman bagi remaja untuk mengekspresikan perasaan –perasaan merekamelalui metode therapeutic art making, sebuah proses kreatif yangmengajak partisipan berkolaborasi dalampengalaman yang transformatif. Metode ini sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif remaja yang menitikberatkan pada kemampuan berpikir abstrak. Aktivitas therapeutic art-makingini difasilitasi dalam format journaling activity bookyang telah populerdi kalangan remaja Indonesia. Pelepasan emosi di buku ini dilakukan melalui tiga tahap. Pertama adalah Enrichdimana remaja dibekali dengan cara-cara kreatif berkarya. Dilanjutkan Empoweryang membantu remaja mengenali perasaan dan membangun rasa percaya diri, dan diakhiri dengan Facilitatesyang untuk mendorong ekspresi emosimelalui variasi kegiatan. Peracangan ini adalah upaya menciptakan ruang aman berekspresi remaja yang sesuai denganperkembangan kognitif dan emosi mereka, dan didesain khusus untukremaja Indonesia.