digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Transport materi terlarut (solute) dari tanah melalui air limpasan permukaan merupakan sumber utama pencemar non-titik, di mana pembentukan limpasan pada lahan yang curam didasari pada suatu sistem kompleks dan non-linear yang dapat disebabkan oleh infiltrasi berlebihan, saturasi berlebihan, maupun pergerakan air di bawah permukaan. Penelitian riset lapangan yang menggunakan berbagai skenario tinggi hujan dan tutupan lahan yang beragam dilakukan untuk membuktikan mekanisme umum yang dominan dari pembentukan air limpasan pada lahan curam disertai dengan transport materi konservatif sebagai suatu fungsi intensitas hujan, karakteristik tanah, jenis tutupan lahan, dan kemiringan lahan. Output model kuantitatif berhasil membuktikan bahwa pembentukan limpasan permukaan pada lahan penelitian yang curam didominasi oleh mekanisme faktor saturasi berlebihan (saturation excess), dengan plot Rumput Alami (RA) menghasilkan persentase pembentukan limpasan yang paling rendah dengan nilai 21,87% dan 50,03% untuk tinggi hujan 24,9 dan 21,8 mm, dibandingkan dengan plot Rumput Dipotong (RD) memiliki persentase pembentukan limpasan sebesar 61,24% dan 81,43% serta plot TR dengan persentase mencapai 59,47% dan 84,57%. Output model transport dari tinggi hujan 24,9 mm dengan penambahan garam menunjukkan konsentrasi salinitas pada plot RA dan RD sebagai yang terendah yaitu pada nilai 56,04 dan 33,05 ppm, disertai dengan indikasi pergerakan salinitas yang paling lambat terjadi pada plot RA yang mulai terhitung di antara menit ke-45 dan 50 setelah hujan artifisial dimulai.