Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) menjadi salah satu solusi dalam
pengembangan energi terbarukan berbasis limbah organik, khususnya di sektor
industri kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio
kombinasi bahan bakar woodchip dan cangkang sawit terhadap efisiensi energi di
PLTBm Deli Serdang, Sumatera Utara. Metodologi penelitian dilakukan secara
kuantitatif melalui pengumpulan data operasional biomassa dan energi listrik yang
dihasilkan selama periode Juni 2024 hingga Mei 2025. Parameter utama yang
dianalisis meliputi kadar air, nilai kalor (LHV), Specific Fuel Consumption (SFC),
dan Net Plant Heat Rate (NPHR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi
energi tertinggi tercapai pada rasio cangkang sawit (1-3%), dengan nilai kalor
mencapai 2.870 kcal/kg dan SFC terendah 1,03 kg/kWh. Sebaliknya, peningkatan
rasio cangkang sawit di atas 5% menyebabkan kenaikan kadar abu dan emisi, serta
penurunan efisiensi pembakaran yang ditunjukkan oleh meningkatnya nilai NPHR
hingga 4.780 kcal/kWh. Temuan ini menunjukkan bahwa kualitas bahan bakar,
khususnya kadar air dan komposisi rasio campuran, lebih berpengaruh terhadap
efisiensi pembangkitan dibanding jumlah bahan bakar yang digunakan. Dengan
demikian, rasio campuran optimal woodchip dan cangkang sawit untuk operasi
yang efisien berada pada kisaran cangkang sawit 1-3%. Strategi pengelolaan bahan
bakar yang tepat, termasuk pemantauan kadar air dan pengendalian rasio campuran
secara dinamis, sangat penting untuk meningkatkan efisiensi energi dan keandalan
operasi PLTBm secara berkelanjutan.
Perpustakaan Digital ITB